Dibuka Melemah, Rupiah Diramal Menguat Imbas Harapan Pemulihan Ekonomi

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Kurs rupiah dibuka melemah pagi ini 0,07% ke level Rp 14.105 per dolar Amerika Serikat.
4/6/2020, 09.32 WIB

Nilai tukar rupiah pada pasar spot pagi ini, Kamis (4/6) dibuka melemah 0,07% ke level Rp 14.105 per dolar Amerika Serikat. Meski demikian, rupiah berpeluang menguat terbawa ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di beberapa negara.

Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia juga melemah pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,02%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,15%, won Korea Selatan 0,09%, dolar Taiwan 0,06%, rupee India 0,15%, yuan Tiongkok 0,2%, ringgit Malaysia 0,18%, dan baht Thailand 0,21%. Hanya peso Filipina yang menguat 0,24%.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai ekspektasi pemulihan ekonomi lebih cepat bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah hari ini. "Karena telah dibukanya kembali perekonomian beberapa negara terdampak pandemi," ujar Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (4/6).

(Baca: Harga Emas Dunia Jatuh, Logam Mulia Antam Anjlok Lagi Rp 17 Ribu/Gram)

Selain itu, rencana penerapan kehidupan normal baru atau new normal di Indonesia juga masih memberikan sentimen positif ke pasar. Dengan demikian, momentum penguatan rupiah masih akan terjaga hari ini. 

Tjendra pun memperkirakan mata uang Garuda berpotensi menguat ke area support di kisaran Rp 14 ribu per dolar AS. "Sehingga potensi resisten di Rp 14.200 per dolar AS," kata dia.

Beberapa negara terdampak pandemi memang telah melonggarkan lockdown termasuk AS sebagai negara paling tinggi kasus positif Covid-19. Hal ini guna memulihkan kembali perekonomian masing-masing negara.

Melansir lama Worldometers, kasus positif virus corona hingga pukul 09.00 WIB telah mencapai 6,57 orang di dunia. Kematian akibat pandemi ini tercatat 387.913 dan kesembuhan mencapai 3,17 juta orang.

(Baca: Optimisme Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19 Dongkrak Bursa Saham Global)

AS masih menjadi negara dengan kasus positif tertinggi yakni 1,9 juta orang. Disusul Brazil 584.562 kasus, Rusia 432.277, Spanyol 287.406, dan Inggris 279.856.

Sementara itu, Indonesia berada di posisi 34 dengan total kasus terinfeksi 28.233. Dari total tersebut 8.406 orang berhasil pulih, namun 1.698 jiwa meninggal.

Reporter: Agatha Olivia Victoria