Rupiah Menguat ke 14.075/US$ Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Rupiah pagi ini menguat bersama mayoritas mata uang Asia.
5/6/2020, 09.21 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,14% ke level Rp 14.075 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Jumat (5/6). Penguatan kurs terjadi di tengah penantian rilis data tenaga kerja AS.

Rupiah menguat bersamaan mayoritas mata uang Asia. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,05%, dolar Singapura 0,04%, dolar Taiwan 0,11%, won Korea Selatan 0,2%, yuan Tiongkok 0,01%, ringgit Malaysia 0,16%, dan baht Thailand 0,1%.

Hanya peso Filipina dan rupee India melemah masing-masing 0,06% dan 0,13%. Sementara dolar Hong Kong tak bergerak.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pasar akan menantikan data tenaga kerja AS-Non Farm Payrolls. "Sehingga penguatan aset-aset berisiko agak tertahan pagi ini," ujar Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (5/6).

(Baca: Harga Emas Dunia Melesat, Logam Mulia Antam Hanya Naik Rp 1.000/Gram)

Lebih lanjut, pasar saat ini sedang mengevaluasi data-data ekonomi yang masih memburuk. Salah satunya, data tenaga kerja yang masih menunjukkan peningkatan pengangguran.

Namun, aset berisiko masih berpotensi terus menguat hari ini karena pasar masih merespon positif pembukaan ekonomi negara pandemi. Belum lagi, kata Tjendra, ditambah dengan rencana stimulus baru dari beberapa negara seperti AS, Jepang dan Zona Euro yang akan membantu pemulihan ekonomi ke depan.

Adapun menurut Tjendra, AS masih dalam diskusi untuk menggelontorkan stimulus fiskal baru. Sementara itu, Bank Sentral Eropa akan menyediakan dana lebih dari 1 miliar Euro untuk program pembelian obligasi. "Bank sentral Jepang berencana melipatgandakan bantuan ke sektor UKM," katanya.

(Baca: Kematian Akibat Corona di AS Diproyeksi Capai 127 Ribu pada Bulan Ini)

Ia pun memprediksi rupiah masih berpotensi menguat hari ini dengan sentimen positif tersebut. Di sisi lain, rencana pelaksanaan new normal turut menjadi faktor positif penguatan rupiah karena ekonomi akan aktif kembali.

Tjendra pun memperkirakan mata uang Garuda berpotensi menguat hari ini. Penguatan menuju level support di kisaran Rp 14 ribu per dolar AS, dengan potensi resistence Rp 14.200 per dolar AS.

Reporter: Agatha Olivia Victoria