Bank Dunia mengingatkan risiko ketergantungan dana asing untuk memenuhi pembiayaan pada sejumlah negara, termasuk Indonesia di tengah pandemi virus corona. Apalagi, Indonesia dinilai belum mencapai puncak kasus Covid-19.
"Wabah tampaknya telah mereda di Tiongkok, Malaysia, dan Vietnam. Tetapi belum memuncak di beberapa ekonomi regional seperti Indonesia dan Filipina," tulis Bank Dunia dalam Laporan Global Economic Prospects Juni 2020 seperti dikutip Katadata.co.id, Selasa (9/6).
Hingga Senin (8/6), sebanyak 32.033 orang telah terinfeksi Covid-19 di Indonesia. Jumlah pasien sembuh tercatat 10.904 orang, dengan kematian mencapai 1.883 orang.
Bank Dunia memperkirakan Covid-19 dapat berlangsung lebih lama dan memberi efek yang lebih parah dari yang diperkirakan. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ditaksir hanya akan mencapai level 0% pada 2020 akibat virus mematikan ini.
(Baca: Bank Dunia: Resesi Ekonomi akibat Corona Terburuk Sejak Perang Dunia 2)
Ekonomi Indonesia pun dinilai rentan, lantaran ketergantungan terhadap dana asing. Ancaman volatilitas aliran modal asing juga menjadi sorotan.
Padahal, menurut Bank Dunia, perekonomian negara Asia Timur dan Pasifik termasuk Indonesia seharusnya menjadi yang lebih siap menghadapi krisis pandemi. Negara Asia Timur dan Pasifik selama ini memiliki rekam jejak pertumbuhan yang kuat, fleksibilitas nilai tukar yang lebih besar, kerangka kerja fiskal dan moneter yang lebih kuat dan hati-hati.
"Kerentanan di antara beberapa negara Asia Timur dan Pasifik bisa memperbesar dampak pengulangan aliran modal asing yang berhenti tiba-tiba atau kenaikan biaya pinjaman asing," tulis Bank Dunia.
(Baca: Bank Dunia Kucurkan Lagi Pinjaman Rp 3,6 T ke RI untuk Tangani Corona)
Bank Indonesia mencatat total utang luar negeri Indonesia hingga kuartal I 2020 mencapai US$ 389,3 miliar atau sekitar Rp 6.371 triliun (asumsi kurs Rp 16.367 per dolar AS). ULN periode ini terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 183,8 miliar dolar AS. Kemudian, utang sektor swasta, termasuk di dalamnya BUMN sebesar US$ 205,5 miliar.
Utang luar negeri Indonesia terus meningkat dibandingkan posisi akhir tahun lalu, terlihat dalam databoks di bawah ini.
Sementara itu, BI mencatat aliran modal asing yang keluar dari Indonesia sepanjang kuartal I 2020 akibat pandemi mencapai Rp 145 triliun. Namun, dana asing sudah mulai kembali masuk sejak April, terutama portofolio surat berharga negara. Adapun pada pekan pertama Juni, aliran modal asing yang masuk ke SBN mencapai Rp 7 triliun.