Nilai tukar rupiah pada pasar spot Rabu (10/6) sore melemah 0,65% ke level Rp 13.980 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah tertekan respons negatif pasar terkait lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Alhasil, rupiah melemah sendirian di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,37% bersama dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,31%, dolar Taiwan 0,43%. Kemudian won Korea Selatan naik 0,55%, peso Filipina 0,18%, rupee India 0,03%, yuan Tiongkok 0,19%, ringgit Malaysia 0,46%, dan baht Thailand 0,52%.
(Baca: Rupiah Loyo ke 13.890 per Dolar AS Tertekan Ramalan Buruk Bank Dunia)
Adapun saat berita ini ditulis, dolar AS terpantau melemah 0,22% ke level 96,11. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di level Rp 14 ribu per dolar AS. Berdasarkan kurs yang dipublikasikan Bank Indonesia pukul 10.00 WIB ini, mata uang Garuda anjlok 110 poin ke Rp 14.083.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut pasar merespons negatif lonjakan kasus pandemi virus corona di Indonesia. "Kekhawatiran tersebut bisa terlihat dari keluarnya arus modal asing dari pasar keuangan dalam negeri," ujar Ibrahim kepada Katadata.co.id, Rabu (10/6).
Hari ini, penambahan kasus positif corona di Indonesia mencetak rekor baru dengan jumlah kasus mencapai 1.241 orang. Angka ini lebih tinggi dar rekor sebelumnya sebanyak 1.041 kasus. Sehingga secara total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 34.316.
(Baca: Dibuka Turun 0,27%, Rupiah Berpeluang Konsolidasi Jelang Rapat The Fed)
Adanya lonjakan kasus virus corona di Tanah Air jangan sampai membuat pemerintah menarik kebijakam normal baru alias new normal serta kembali memberlakukan pembatasan sosial.
Jika hal tersebut terjadi, prospek ekonomi Indonesia ke depan bakal suram. "Oleh karena itu, wajar kalau pelaku pasar agak takut dan cemas," kata dia.
Adapun laju rupiah hari ini bisa dilihat dalam databoks berikut: