Kurs pajak untuk periode 24-30 Juni 2020 telah ditetapkan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 27/KM.10/2020, nilai tukar rupiah ditetapkan melemah terhadap 18 mata uang asing.
Terhadap dolar Amerika Serikat (AS), rupiah ditetapkan di level Rp 14.206 per dolar AS, melemah 0,67% dibandingkan nilai yang ditetapkan pada periode sebelumnya. Pada periode 17-23 Juni 2020, nilai rupiah terhadap dolar AS di tetapkan di level Rp 14.111 per dolar AS.
Kurs pajak untuk transaksi dengan mayoritas mata uang Asia juga ditetapkan melemah. Terhadap yuan Tiongkok, nilai rupiah ditetapkan di level Rp 2.007,1 per yuan, melemah 0,62% dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan, terhadap dolar Hong Kong, rupiah ditetapkan melemah 0,66% di level Rp 1.832,87 per dolar Hong Kong.
Lalu, untuk transaksi dengan yen Jepang, nilai tukar rupiah ditetapkan di level Rp 13.274,65 per 100 yen, melemah 0,9% dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan, terhadap rupee India, rupiah ditetapkan di level Rp 186,47 per rupee, melemah tipis 0,04% dibanding periode sebelumnya.
Kurs pajak untuk transaksi dengan seluruh mata uang negara Asia Tenggara tercatat melemah. Terhadap ringgit Malaysia, rupiah ditetapkan melemah 0,33% di level Rp 3.322,15 per ringgit. Kemudian, terhadap dolar Singapura dan bath Thailand, nilai rupiah tercatat melemah masing-masing 0,32% dan 0,72%.
(Baca: Kurs Pajak 17-23 Juni, Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan)
Terhadap mata uang Asia, nilai rupiah hanya ditetapkan menguat terhadap won Korea Selatan dan rupee Pakistan. Nilai tukar rupiah untuk transaksi perpajakan terhadap dua mata uang ini, masing-masing menguat tipis 0,17% dan 0,27%.
Kurs pajak untuk transaksi dengan dolar Australia, nilai rupiah ditetapkan di level Rp 9.748,46 per dolar Australia, melemah tipis 0,09%. Sedangkan, terhadap dolar Selandia Baru dan dolar Kanada, nilai rupiah ditetapkan melemah tipis masing-masing 0,09% dan 0,3%.
Sementara, untuk transaksi dengan mayoritas mata uang negara-negara Eropa, nilai rupiah ditetapkan melemah. Meski demikian, terhadap dua mata uang utama, yakni euro dan poundsterling Inggris, nilai rupiah ditetapkan menguat.
Kurs pajak untuk transaksi terhadap euro, nilai rupiah ditetapkan di level Rp 15.933,40 per euro, menguat tipis 0,13% dibandingkan periode sebelumnya. Lalu, terhadap poundsterling Inggris, nilai rupiah ditetapkan di level Rp 17.691,72 per poundsterling, menguat 0,71% dibandingkan periode sebelumnya.
Berikut ini daftar lengkap nilai tukar untuk transaksi perpajakan yang telah ditetapkan pemerintah untuk periode 24-30 Juni 2020:
Mata Uang | Kode | Kurs Pajak | Perubahan | |
24-30 Juni | 17-23 Juni | |||
Dolar Amerika Serikat | USD | 14.206,00 | 14.111,00 | 95,00 |
Dolar Australia | AUD | 9.748,46 | 9.739,69 | 8,77 |
Dolar Kanada | CAD | 10.459,15 | 10.426,49 | 32,66 |
Kroner Denmark | DKK | 2.137,08 | 2.140,11 | -3,03 |
Dolar Hong Kong | HKD | 1.832,87 | 1.820,73 | 12,14 |
Ringgit Malaysia | MYR | 3.322,15 | 3.310,93 | 11,22 |
Dolar Selandia Baru | NZD | 9.137,35 | 9.128,97 | 8,38 |
Korner Norwegia | NOK | 1.482,29 | 1.484,76 | -2,47 |
Poundsterling Inggris | GBP | 17.691,72 | 17.819,09 | -127,37 |
Dolar Singapura | SGD | 10.182,06 | 10.149,02 | 33,04 |
Kroner Swedia | SEK | 1.509,10 | 1.521,59 | -12,49 |
Franc Swiss | CHF | 14.935,86 | 14.875,61 | 60,25 |
Yen Jepang | JPY | 13.274,65 | 13.155,88 | 118,77 |
Kyat Myanmar | MMK | 10,18 | 10,07 | 0,11 |
Rupee India | INR | 186,47 | 186,39 | 0,08 |
Dinar Kuwait | KWD | 46.161,62 | 45.871,16 | 290,46 |
Rupee Pakistan | PKR | 85,59 | 85,83 | -0,24 |
Peso Philipina | PHP | 283,64 | 281,73 | 1,91 |
Riyal Saudi Arabia | SAR | 3.786,39 | 3.759,88 | 26,51 |
Rupee Sri Lanka | LKR | 76,49 | 75,99 | 0,50 |
Bath Thailand | THB | 457,13 | 453,81 | 3,32 |
Dolar Brunei Darussalam | BND | 10.184,22 | 10.161,12 | 23,10 |
Euro | EUR | 15.933,40 | 15.954,18 | -20,78 |
Yuan Renmimbi Tiongkok | CNY | 2.007,10 | 1.994,67 | 12,43 |
Won Korea | KRW | 11,74 | 11,76 | -0,02 |
Sumber: Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
Kurs pajak merupakan nilai tukar yang menjadi dasar untuk pelunasan bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), pajak ekspor dan Pajak Penghasilan (PPh). Penetapannya didasarkan atas keharusan mengkonversi transaksi terkait perpajakan dalam mata uang asing ke rupiah.
Penggunaan kurs ini didasarkan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2012, yang merupakan aturan turunan Undang-Undang (UU) PPN dan PPnBM. Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa untuk transaksi penghitungan PPN atau PPN dan PPnBM terutang, harus dikonversi ke dalam mata uang rupiah.
Kurs pajak ini berlaku untuk impor Barang Kena Pajak (BKP), penyerahan BKP dan penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP). Selain itu, nilai tukar ini juga ditetapkan untuk transaksi pemanfaatan BKP dari luar daerah pabean dan JKP dari luar pabean.
Terdapat 25 mata uang asing yang masuk dalam daftar yang dibuat oleh Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, untuk nilai tukar perpajakan.
Perlakuan kurs pajak untuk transaksi di luar 25 mata uang yang telah ditetapkan, pelaku usaha harus mengkonversinya ke dalam dolar AS menggunakan nilai pasar (spot), baru kemudian dikonversi ke rupiah menggunakan kurs yang telah ditetapkan.
(Baca: Kurs Pajak 10-16 Juni, Rupiah Menguat Terhadap 22 Mata Uang Asing)