Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dari Lelang SUN, Minat Asing Meningkat

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah berhasil meraih Rp 22 triliun dari lelang 7 seri Surat Utang Negara pada Selasa (11/8).
12/8/2020, 11.23 WIB

Pemerintah berhasil meraup dana Rp 22 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN), Selasa (11/8). Adapun penawaran yang masuk sebesar Rp 106,1 triliun, yang sekitar sepertiganya berasal dari investor asing.

Direktur Surat Utang Negara Deni Ridwan mengatakan penawaran masuk pada lelang kemarin merupakan yang kedua tertinggi selama tahun 2020. "Terutama ditopang oleh perbankan nasional yang punya likuiditas cukup tinggi, serta meningkatnya partisipasi investor asing," ujar Deni kepada Katadata.co.id, Rabu (12/8).

Dia mengungkapkan, sekitar 33% dari total penawaran yang masuk adalah dari investor asing. Meningkatnya partisipasi asing menunjukkan semakin pulihnya kepercayaan investor atas prospek perekonomian Indonesia. Hal ini sejalan dengan keputusan dari Fitch yang mempertahankan rating Indonesia ‘BBB' dengan Outlook Stable.

Di sisi lain, Deni menyebut lelang SUN kali ini merupakan yang pertama digunakan untuk pemenuhan pembiayaan barang non-publik, khususnya untuk belanja dan pembiayaan UMKM. Hal tersebut sehubungan dengan implementasi Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia mengenai Burden Sharing.

Dalam surat tersebut, bank sentral akan membiayai belanja barang non-publik seperti bantuan UMKM sebesar Rp 123,46 triliun dan pembiayaan korporasi non-UMKM Rp 53,57 triliun. Pembiayaan belanja barang itu akan melalui penerbitan SBN dengan mekanisme pasar sesuai kesepakatan sebelumnya pada UU Nomor 2 tahun 2020.

Untuk pembiayaan belanja UMKM dan korporasi, BI menjadi stand by buyer, seperti kerja sama sebelumya. Namun dalam hal ini, BI akan masuk dalam pembelian kalau pasar tidak bisa menyerap.

Deni menambahkan dalam lelang ini diterbitkan dua obligasi negara seri baru yaitu FR0086 tenor lima tahun dan FR0087 tenor 10 tahun. "Kedua seri obligasi tersebut diproyeksikan untuk menjadi seri benchmark untuk tahun 2021," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria