Ekonomi 2021 Belum Pulih, Ini Sektor-sektor yang Potensial Tumbuh

ANTARA FOTO/Septianda Perdana/ama.
Seorang pedagang minuman kopi melayani warga yang menggunakan pembayaran non tunai Quick Response Indonesia Standard (QRIS) pada Pekan QRIS Nasional 2020 di Medan, Sumatera Utara, Minggu (15/3/2020).
21/10/2020, 12.29 WIB

Sektor digital  juga masih akan terus tumbuh padatahun depan. Ini mengingat masih akan diberlakukannya pembatasan sosial hingga virus corona benar-benar musnah.

Saat ini, semakin banyak pula dunia usaha yang memanfaatkan tarnsformasi digital guna meningkatkan usahanya. "Inilah yang dikatakan sebagai transformasi kecelakaan," katanya.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan semua sektor bisa prospektif tumbuh pada tahun depan. Beberapa sektor yang akan tumbuh cepat adalah  keuangan, industri manufaktur, pertambangan, dan pariwisata. "Asalkan pandemi sudah berlalu," kata Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (21/10).

Namun jika pandemi masih berjangkit, hanya akan ada beberapa sektor yang bisa tumbuh seperti tahun ini, salah satunya sektor digital.

Pengamat Ekonomi Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi menjelaskan sektor manufaktur yang bukan merupakan barang konsumen yang bergerak cepat atau non-fast moving consumer goods serta konstruksi pada tahun depan masih akan lambat pertumbuhannya. "Apaagi jika wabah belum terkendali pada tahun depan," ujar Eric kepada Katadata.co.id.

Sektor perbankan secara keseluruhan pun menurut ia masih akan tumbuh lambat. Namun, sub sektor digital pada perbankan bisa tumbuh cepat karena masyarakat mulai lebih intensif menggunakan online banking selama pandemi.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria