Sinyal Daya Beli Membaik, Simpanan di Atas Rp 5 Miliar di Bank Menurun

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.
Petugas teller melayani penukaran uang di Bank Mandiri Kantor Cabang Bandung Braga, Jawa Barat, Senin (18/5/2020).
30/12/2020, 10.59 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan masyarakat pada 110 bank umum naik 0,15% dari Rp 6.691 triliun pada Oktober 2020 menjadi Rp 6.701 triliun pada November 2020.

Total nilai simpanan per November naik hingga 10,91% dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 6.042 triliun. Adapun jumlah rekening simpanan pada bulan lalu tumbuh 14,24% secara tahunan menjadi 344,54 juta rekening dibandingkan bulan November tahun lalu. Apabila dibandingkan dengan Oktober 2020, jumlah rekening perbankan naik 1,27% dari 340,21 juta.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan data bulan November 2020 menunjukkan terjadi peningkatan nominal simpanan dengan tiering di bawah Rp 100 juta sebesar 1,1% atau Rp 10,49 triliun. Namun, simpanan dengan tiering di atas Rp 5 miliar mengalami penurunan sebesar 0,7% atau Rp 22,96 triliun.

"Dari sini dapat disimpulkan bahwa penyebaran dana simpanan perbankan telah merata pada beberapa segmen khususnya nasabah yang memiliki saldo simpanan di bawah Rp 5 miliar," tulis Purbaya dalam keterangan resminya, Selasa (29/12).

Di pertengahan tahun 2020, masyarakat terutama nasabah dengan simpanan jumbo menahan pengeluarannya akibat pandemi. Hal itu terjadi baik untuk konsumsi bagi nasabah perorangan maupun untuk investasi bagi nasabah korporat.

Dengan adanya pemerataan pola pertumbuhan simpanan tersebut menjadi sinyal pulihnya konsumsi dan investasi masyarakat menjelang akhir tahun ini dan awal tahun depan. Ini seiring dengan rencana pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi pada awal tahun 2021.

Jika dilihat dari pergerakan kategori BUKU, data posisi simpanan secara historis sejak tahun 2013 menunjukkan pola yang konsisten menjelang akhir tahun pada bulan November dan Desember. Dalam kedua bulan ini, biasanya terjadi pergeseran simpanan secara sementara dari bank-bank BUKU 1 dan 2 ke bank-bank BUKU 3 dan 4.

"Sebelum nanti pada bulan Januari tahun berikutnya simpanan tersebut akan kembali ke bank-bank BUKU 1 dan 2," ujar Purbaya.

Berdasarkan pemantauan LPS terjadi peningkatan pertumbuhan simpanan atau Dana Pihak Ketiga di perbankan dari bulan Agustus hingga November 2020 baik pada Bank BUKU I hingga Bank BUKU 4. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi likuiditas perbankan semakin stabil.

Untuk data Bank BUKU 1 dan BUKU 2 secara bulanan memperlihatkan penurunan simpanan yang umumnya terjadi pada Bank Pembangunan Daerah. Dana pada rekening BPD diperkirakan berpindah ke rekening vendor BUKU 4 sebagai realisasi pembayaran proyek di akhir tahun 2020.

Berdasarkan data per November 2020, jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS telah di atas target yang ditetapkan Undang-Undang LPS atau 90%, yaitu sebesar 99,91% atau sebanyak 344.246.962 rekening.

Purbaya menilai kondisi stabilitas sistem perbankan RI semakin membaik walaupun tekanan pandemi belum mereda. Kondisi sistem keuangan menjelang awal tahun 2021 lebih baik dibandingkan dengan situasi pertengahan 2020. "Sistem keuangan kita saat ini lebih siap untuk membiayai ekspansi ekonomi, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," katanya.



Direktur Program Institute of Development for Economics and Finances Esther Sri Astuti menyebutkan masyarakat biasanya meningkatkan pengeluaran untuk libur Natal dan Tahun Baru.

Esther menuturkan bahwa dalam pekan ini saja seluruh pusat perbelanjaan sudah semakin ramai dan jalan tol padat. "Masyarakat nampaknya sudah mulai berani liburan," ujar Esther kepada Katadata.co.id, Rabu (30/12).

Namun, sebagian masyarakat memang masih memilih menyimpan dananya. Hal ini menggambarkan masih ada sikap wait and see dalam konsumsi. "Sebagian masyarakat yang punya uang masih menunda konsumsi karena ketidakpastian situasi perekonomian sebagai dampak pandemi," katanya.

Reporter: Agatha Olivia Victoria