Penjualan Retail Membaik pada Desember Berkat Natal dan Tahun Baru

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.
Ilustrasi. Meski tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya, penjualan retail masih berada pada fase kontraaksi secara tahunan pada Desember.
12/1/2021, 14.50 WIB

Selain itu, pemerintah pusat melakukan implementasi pengetatan aktivitas masyarakat sejak tanggal 18 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021, yang dikuti oleh kebijakan sejumlah daerah dalam melakukan pembatasan jam operasional sejumlah pusat perbelanjaan, restoran, dan kegiatan berkumpul. Responden turut menyatakan bahwa keadaan cuaca yang kurang mendukung juga menyebabkan penurunan penjualan eceran pada periode laporan.

Survei turut memprediksi penjualan eceran pada tiga dan enam bulan ke depan yaitu bulan Februari dan Mei 2021 meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan tiga dan enam bulan mendatang masing-masing sebesar 153,4 dan 165,1 atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya masing-masing sebesar 151,6 dan 160,5.  Sebagian besar responden menyatakan bahwa peningkatan penjualan pada 3 dan 6 bulan mendatang didorong oleh peningkatan permintaan seiring meningkatnya daya beli masyarakat dan momen perayaan keagamaan yaitu Imlek yang jatuh pada 12 Februari dan ldulfitri yang jatuh pada 13-14 Mei 2021.

Dari sisi harga, responden survei memprakirakan tekanan inflasi pada 3 bulan mendatan (Februari 2021) akan meningkat, sementara pada 6 bulan mendatang (Mei 2021) akan menurun. Indikasi peningkatan harga pada Februari 2021 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 150,4, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 139,8.

Responden memperkirakan peningkatan harga pada Februari 2021 terutama disebabkan oleh adanya momen perayaan keagamaan dan gangguan distribusi akibat cuaca yang kurang mendukung. Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang sebesar 161,7 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 163,9 sejalan dengan pasokan yang relatif terjaga saat momen Ramadan dan ldulfitri didukung oleh distribusi yang lancar.

Ekonom Senior Center Of Reform on Economics Yusuf Rendy Manilet menjelaskan, melihat perkembangan aktivitas masyarakat yang memang meningkat dan juga beragam indikator lainnya terdapat peluang indeks penjualan riil Desember 2020 akan membaik dibandingkan dengan bulan November. Indikator yang dimaksud seperti PMI Manufaktur yang mencapai 51 ditambah inflasi yang juga meningkat.

Kendati begitu, kemungkinan pertumbuhan tidak mencapai angka yang diproyeksikan bank sentral. "Saya kira angka prerdiksi yang lebih konservatif pertumbuhan bulanannya akan berada di antara 0-1%," ujar Yusuf kepada Katadata.co.id, Selasa (12/1).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria