Wamenkeu: Indonesia Bersiap Menuju Endemi, Ada Dua Pelajaran Penting

Arief Kamaludin|KATADATA
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengingatkan virus Covid tak lantas hilang dengan jumlah kasus yang menurun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
11/10/2021, 12.59 WIB

Indonesia tengah bersiap menuju periode endemi atau hidup damai bersama Covid-19. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, ada dua pelajaran penting yang diperoleh pemerintah selama terjadinya gelombang pertama dan kedua lonjakan Covid-19 untuk menjadi dasar penanganan pandemi ke depan. 

Pertama, menurut dia, Covid-19 menular dengan sangat cepat. Namun, tingkat penularannya dapat diturunkan melalui pembatasan sosial.  "Seperti yang kita lakukan sekarang berupa pembatasan kegiatan sosial dan kegiatan fisik, sesudah itu biasanya kasus bisa kita turunkan," ujar Suahasil dalam pembukaan kegiatan Profesi Keuangan Expo (PKE) Tahun 2021, Senin (11/10).

Kedua, laporan kasus positif harian yang berkurang bukan berarti virus telah hilang. Ia menyebut Covid-19 masih akan ada dan berpotensi terus melakukan mutasi menjadi varian baru dengan tingkat penularan yang berbeda-beda. Mutasi Covid-19 inilah yang menurutnya perlu menjadi perhatian serius karena bisa mendorong kembali terjadinya lonjakan dan menganggu pemulihan ekonomi.

"Artinya akan ada yang tetap tertular, tetapi kita harapkan meski tertular tapi tetap bisa selamat dan bisa bertahan tanpa menciptakan situasi yang fatal," kata Suahasil.

Selain memperingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan, akses vaksinasi yang sudah digenjot sejak awal tahun menjadi kunci menuju endemi. Ia mengatakan, akses vaksinasi membantu mengurangi potensi penularan, kalaupun tetap ada, risikonya akan jauh lebih rendah.

Pemerintah berambisi mencapai target vaksinasi 337 juta dosis hingga akhir tahun. Ini setara 80% dari target 416 juta dosis yang ingin dicapai pemerintah untuk mencapai herd immunity dengan memvaksinasi 70% dari total penduduk Indonesia, atau 208 juta jiwa memperoleh vaksinasu lengkap.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said