IHSG Diprediksi Melemah Tertekan Potensi Perang Rusia dan Ukraina

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
IHSG hari ini diperkirakan bergerak di level 6.698 - 6.876.
18/2/2022, 07.12 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menutup pekan di zona merah. IHSG hari ini akan tertekan oleh meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina. 

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menjelaskan, tensi geopolitik antara Ukraina dan Rusia yang melibatkan negara-negara Barat mendorong turun Indeks di Wall Street tadi malam.  Indeks DJIA kembali terjungkal sebesar -1.78%, kejatuhan terburuk selama tahun 2022. Indeks berbasis saham teknologi Nasdaq bahkan jatuh lebih tajam sekitar -2.88%. 

"Jika dikombinasikan turunnya Indeks di Wall Street dengan EIDO sebesar -1.72% serta harga Coal -1.83%, maka peluang kejatuhan IHSG semakin membesar dalam perdagangan Jumat ini," ujar Edwin dalam risetnya, Jumat (18/2). 

Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak pada rentang 6.750-6,876. Adapun saham yang masuk rekomendasi Edwin untuk dibeli investor yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA), PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK), PT PP Tbk (PTPP), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA),  PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), dan PT Indofood Sukses makmur Tbk (INDF).

Mengutip Reuters, Amerika Serikat menuding Rusia tengah mencari pembenaran untuk memulai perang dengan melancarkan serangan kepada Ukraina dalam beberapa hari mendatang. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Moskow untuk membatalkan niat mereka pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Kamis (17/2). 

Blinken mengubah rencana perjalanannya untuk dapat berbicara pada pertemuan PBB. Amerika Serikat mengatakan bukti di perbatasan Ukraina menunjukkan bahwa Rusia bergerak menuju invasi yang akan segera terjadi, terlepas dari klaim Moskow yang mulai menarik pasukan. 

Ia pun merinci data detail intelijen AS tentang upaya Rusia mengarang dalih untuk melancarkan invasi, dengan harapan Moskow membatalkan rencana perang.  

Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin, yang berbicara di depan Blinken pada pertemuan Dewan Keamanan hari Kamis membantah tudingan AS dan menyebut 

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya memperkirakan, IHSG akan bergerak terkonsolidasi wajar dan diperkirakan bergerak di level 6.698 - 6.876. Pergerakan IHSG akan diwarnai oleh laporan kinerja emiten yang disinyalir berada dalam kondisi stabil sepanjang 2021. 

"Selain itu, melihat kondisi awal tahun, para investor biasanya sedang memulai investasi. Ini tentunya juga menjadi salah satu faktor yang dapat menopang IHSG,” kata William dalam risetnya, dikutip Jumat (18/2).

 

Saham yang direkomendasikan William untuk dipantau investor hari ini, antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unliver Indonesia Tbk (UNVR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG kembali melemah untuk menguji fibonacci retracement 50%, menyusul penurunan pada Kamis (17/2), meskipun IHSG ditutup dekat dengan level pembukaannya. Ia menyebut, level resistence di sekitar 6.869-6.874 masih menahan fase uptrend IHSG.

Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.874, 6.934 dan 7.030, sedangkan titik support ada di posisi 6.779, 6.727 and 6.699.

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau trading buy di rentang harga 5.725-5.775 pada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). CPIN diperkirakan berada di akhir wave [b] karena masih bertahan di atas support krusial di 5.700. Ia memperkirakan, CPIN akan mulai membentuk wave [c] apabila mampu menguat di atas 5.900.

Ia juga merekomendasikan hold atau accumulative buy pada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di rentang harga 2.150-2.180. ADRO diperkirakan dapat menguat ke 2.330 sebagai target terdekat dari wave b karena struktur kenaikannya masih belum selesai.

Ivan juga menyarankan hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Tabungan Negara Tbk di rentang harga 1.725-1.740, PT Timah Tbk  (TINS) di rentang harga 1.290-1.320, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) di rentang harga 1.540-1.560. BBTN diperkirakan bakal terkoreksi karena fase uptrend yang terjadi tertahan oleh resisten Fibonacci Retracement 85,4% dari wave [ii] di 1.830.

TINS, menurut dia, akan menghadapi fraktal bullish di 1.345, yang apabila ditembus akan memicu koreksi lebih jauh ke fibonacci retracement 78,6% dari wave (a) di 1.290 sebagai target dari wave c dari (b).

Sementara itu, ia menilai KLBF akan melemah ke fibonacci retracement 38,2% dari wave a di 1.545, sebagai target terdekat dari koreksi wave b. Namun, akan ada peluang rebound apabila harga penutupan hariannya masih di 1.545 atau lebih tinggi.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi