Nasib Ekonomi Tahun Ini: Pemulihan Tak Merata dan Terancam Tiga Risiko

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL/nym.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan, perekonomian global tumbuh 5,7% pada tahun lalu.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
21/3/2022, 18.15 WIB

Kenaikan suku bunga The Fed berpotensi mengerek suku bunga negara-negara lain serta mempengaruhi ke persepsi risiko global. Pengetatan kebijakan moneter di negara maju akan mempersulit negara-negara berkembang untuk bisa pulih karena harus mengatasi potensi dampak rembetan terhadap arus modal.

"Dan karenanya juga membatasi kemampuan negara-negara berkembang dalam merumuskan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," kata Perry.

Risiko kedua, yakni efek luka memar setelah diterjang dua tahun pandemi. Di negara maju, banyak perusahaan-perusahaan yang masih berjuang pulih dari pandemi sehingga ini akan mengganggu kemampuan untuk memulihkan ekonomi. Hal serupa juga disebut menjadi tantangan di negara berkembang. Mereka harus bisa memulihkan dunia usaha, mendorong kredit, melakukan transformasi sektor riil dan transformasi struktural. 

Risiko ketiga, yakni perang antara Rusia dan Ukraina yang  akan memberi beban tambahan terhadap pemulihan ekonomi. Dampak dari konflik ini terutama akan terlihat dari tiga aspek, yakni kenaikan inflasi karena lonjakan harga komoditas, penurunan volume dan gangguan jalur perdagangan global yang ikut berdampak pada pertumbuhan ekonomi, serta gangguan di sektor keuangan.

"Tidak hanya berpengaruh ke persepsi global, sekarang banyak investor global kembali untuk memegang safe haven assets dan mereka juga menarik aliran modalnya ke negara berkembang termasuk di Indonesia, sehingga bisa berdampak ke stabilitas eksternal dan nilai tukar," kata Perry.

Perry mengatakan, perang juga memberikan pekerjaan rumah baru bagi banyak negara dunia, termasuk Indonesia. Negara-negara di berbagai belahan dunia harus mengkalibrasi ulang kebijakannya dalam merespon risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dunia, kenaikan inflasi, dan gangguan di sektor keuangan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said