Rupiah Perkasa Pagi Ini ke 14.426/US$ Imbas Melandainya Inflasi Mei

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Analis memperkirakan rupiah akan bergerak ke kisaran Rp 14.450 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
3/6/2022, 10.00 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 35 poin ke level Rp 14.445 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rupiah menguat ditopang rilis data inflasi domestik pada Mei yang lebih rendah dibandingkan bulan April.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah tipis ke Rp 14.426 pada pukul 09.55 WIB, semakin jauh dibandingkan penutupan kemarin di Rp 14.480 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,89% bersama yuan Cina 0,39% , ringgit Malaysia dan baht Thailand 0,09% serta yen Jepang 0,01%. Sebaliknya, dolar Hong Kong melemah 0,01% bersama dolar Taiwan 0,5%, peso Filipina 0,23% dan rupee India 0,11% , sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan menguat ke kisaran Rp 14.425 per dolar AS dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 14.550 per dolar AS. Sentimen terhadap rupiah cenderung positif hari ini baik dari domestik maupun global.

"Data inflasi Mei yang lebih rendah dari ekspektasi melegakan tekanan pada Bank Indonesia untuk melakukan pengetatan," kata Lukman kepada Katadata.co.id, Jumat (3/6).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Mei sebesar 0,40% secara bulanan, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang melonjak ke 0,95%. Meski begitu, inflasi Mei secara tahunan lebih tinggi dari April yakni 3,55%. 

Selain tekanan inflasi yang mulai landai, sentimen positif ke rupiah juga didukung oleh harga komoditas ekspor yang tinggi, terutama CPO dan batu bara. Faktor ini yang juga mendorong neraca dagang bulan April berhasil mencapai rekor tertingginya sepanjang sejarah.

Sementara dari global, penguatan rupiah didukung oleh sentimen risk on kuat di bursa. Hal ini menyebabkan pelemahan pada dolar AS dan menguatkan asset dan mata uang beresiko.

Senada dengan Lukman, analis pasar uang Ariston Tjendra menyebut sentimen terhadap rupiah cenderung positif hari ini. Nilai tukar rupiah bisa ditutup menguat terhadap dolar AS melanjutkan pergerakan rupiah yang juga ditutup menguat kemarin. 

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak ke kisaran Rp 14.450 per dolar AS  dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.500 per dolar AS. Menurutnya, sentimen pasar pagi ini terlihat positif terhadap aset berisiko, tercermin dari indeks saham Asia bergerak menguat. 

Nikkei 225 Jepang menguat 0,90% bersama Shanghai SE Composite 0,42% , Kospi Korea Selatan 0,41% , Nifty 50 India 0,64% dan Straits Times STI 0,25%. Meski begitu, beberapa indeks yang melemah FTSE Bursa Malaysia KLCI 0,33% , Taiex Taiwan 0,73% dan Hang Seng Hong Kong 1%.

"Pasar memanfaatkan momentum buy on dip untuk mendapatkan peluang kenaikan di tengah aktivitas ekonomi yang sudah melonggar," kata Ariston.

Meski demikian, ini bukan berarti isu yang melemahkan rupiah sudah hilang. Kekhawatiran terhadap inflasi dan kenaikan agresif suku bunga acuan AS bisa kembali lagi menekan rupiah.

Reporter: Abdul Azis Said