Harga-harga di 10 Kota Ini Naik Paling Tinggi Bulan Lalu

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Ilustrasi. BPS mencatat inflasi tahunan pada bulan lalu mencapai 4,94%, tertinggi sejak Oktober 2015.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
1/8/2022, 16.32 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi nasional pada Juli 2022 sebesar 4,94% secara tahunan. Semua kabupaten atau kota yang disurvei mencatatkan inflasi, dengan angka tertinggi di Kota Jambi dan Kabupaten Bungo

Data BPS menunjukkan, 69 dari 90 kabupaten atau kota yang disurvei mencatatkan inflasi di atas rata-rata nasional. Mayoritasnya merupakan kabupaten atau kota di luar Jawa, sebagian besar dari Sumatera dan Kalimantan.

Inflasi secara tahunan tertinggi pada bulan lalu terjadi di Kabupaten Bungo dan kota Jambi mencapai 8,55% secara tahunan. Dua kabupaten atau kota lainnya juga mencatatkan inflasi tinggi di atas 8% yakni di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat 8,32% dan Kota Padang Sumatera Barat sebesar 8,07%.

Dari daftar 20 daerah yang mencatat inflasi tertinggi, 19 diantaranya berasal dari luar Jawa, terutama di daerah Sumatera dan Kalimantan. Di Pulau Jawa, inflasi tertinggi berada di  Kabupaten Cilacap sebesar 6,78% dan termasuk 20 kabupaten dan kota dengan inflasi tertinggi pada bulan lalu.

Adapun daftar 10 kabupaten atau kota dengan inflasi tahunan tertinggi pada Juli 2022 sebagai berikut,

  1. Bungo 8,55%
  2. Jambi 8.55%
  3. Sintang 8,32%
  4. Padang 8,07%
  5. Pangkal Pinang 7,88%
  6. Sampit 7,85%
  7. Gunungsitoli 7,80%
  8. Tanjung Selor 7,77%
  9. Kotabaru 7,74%
  10. Tanjung Pandan 7,57%

Jika secara tahunan inflasi tertinggi mayoritas terjadi di Sumatera dan Kalimantan,  secara bulanan mayoritas terlihat di wilayah timur Indonesia. Inflasi tertinggi berada di Kota Kendari sebesar 2,27% pada bulan lalu. Inflasi secara tahunan di ibu kota Sulawesi Tenggara itu sebesar 5,72%.

"Penyebab atau penyumbang inflasi ini antara lain karena tarif angkutan udara yang memberi andil inflasi di Kendari 0,75% kemudian diikuti ikan layang dengan andil 0,19% dan bawang merah dengan andil 0,15%," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Senin (1/8).

Selain Kendari, kota lainnya yang juga mencatatkan inflasi secara bulanan tinggi yakni Ternate 1,82%, Gunungsitoli 1,81%, Ambon 1,67% dan Tual 1,66%. Sementara Kota Malang mencatatkan inflasi bulanan tertinggi di Pulau Jawa sebesar 0,76%.

BPS mencatat rata-rata nasional untuk inflasi bulanan sebesar 0,64% pada bulan lalu. Sebanyak 41 kabupaten kota mencatatkan inflasi di atas rata-rata nasional, dengan inflasi bulanan terendah di Tanjung dan Pematang Siantar masing-masing 0,04%.

Tren Inflasi di Tingkat Grosir 

Bukan hanya di tingkat konsumen, tren kenaikan harga juga terlihat pada inflasi di tingkat grosir alias wholesale. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) sebesar 5,35% secara tahunan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 4,96%.

Meski melanjutkan kenaikan, tetapi inflasi grosir secara bulanan lambat dari bulan Juni sebesar 0,67% menjadi 0,46% pada bulan lalu. Semua sektor mencatatkan inflasi dengan inflais tetrnggi di sektor pertambanagn dan penggalian sebesar 1,06% secara bulanan, disusul pertanian 0,58% dan industri 0,43%. 

"Inflasi di sektor pertambanagn dna penggalian ini penyebabnya karena batu bara, mudah dipahami karena harganya sedang naik di pasar global," kata Margo.

Reporter: Abdul Azis Said