Modal Asing Kabur Rp 8,5 Triliun, Rupiah Amblas 15.227 per Dolar AS

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Kurs garuda terkoreksi 189 poin dalam sepekan terakhir ke level Rp 15.227 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
30/9/2022, 19.26 WIB

Bank Indonesia mencatat modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 8,48 triliun sepanjang 26-29 September 2022. Keluarnya modal asing menyeret nilai tukar rupiah dalam sepekan ini terkoreksi 1,3%.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, modal asing keluar dari pasar Surat berharga Negara (SBN) sebesar Rp 5,38 triliun. Asing juga keluar dari pasar saham pekan ini sebesar Rp 3,1 triliun. 

"Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen sampai 29 September 2022, nonresiden jual neto Rp 158,67 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 69,57 triliun di pasar saham," kata Erwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/9).

Persepsi risiko investasi juga meningkat, tercermin dari kenaikan premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke 162,63 bps per 29 September 2022 dari 147,68 bps per 23 September 2022. Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun terpantau stabil di 7,39% , sementara yield US Treasury tenor 10 tahun naik ke level 3,79%.

Keluarnya dana asing dari pasar domestik turut menyeret nilai tukar rupiah masuk ke zona memerah. Data Bloomberg, kurs garuda terkoreksi 189 poin dalam sepekan terakhir ke level Rp 15.227 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini.  

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan dolar AS telah bertahan beberapa hari terakhir sebelum akhirnya melemah menjelang akhir pekan. "Karena pembuat kebijakan The Fed menunjukkan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengekang inflasi pada level tertinggi dalam sejarah," dalam risetnya.

Beberapa pejabat The Fed menegaskan komitmennya untuk membawa inflasi turun ke level target 2%. Kenaikan suku bunga sudah dilakukan 300 bps selama lima pertemuan terakhir, dengan kenaikan 75 bps dilakukan di tiga pertemuan beruntun.

Namun, penguatan dolar mulai terhenti menuju akhir pekan. "Karena dibantu oleh intervensi Bank of England," kata Ibrahim.

Bank sentral Inggris (BoE) telah merespon kejatuhan mata uang poundsterling dengan menempuh langkah aksi borong obligasi pemerintah. Pembelian yang dilakukan kemarin mencapai US$ 1,55 miliar untuk obligasi bertenor 20 tahun, melanjutkan pembelian dua hari beruntun untuk menstabilkan pasar.




Reporter: Abdul Azis Said