Resesi Global Mengancam, Ekonomi RI Diyakini Tetap Terjaga

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Suasana deretan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
4/10/2022, 19.32 WIB

Sejumlah lembaga internasional memprediksi resesi ekonomi global akan terjadi pada tahun depan. Hal ini dikuatkan dengan kondisi dua negara dengan ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Jerman, yang mengalami koreksi pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut tahun ini.

Kendati demikian, Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta meyakini, kondisi ekonomi Indonesia akan tetap terjaga dan tak turut jatuh ke dalam jurang resesi. Hal ini didukung oleh fundamental ekonomi yang menguat. 

Secara rinci, Nafan memaparkan, penguatan fundamental yang dimaksud antara lain, kinerja ekspor yang solid dan konsumsi rumah tangga yang kuat, seiring dengan mobilitas penduduk yang terus membaik.

"Dengan demikian, mempengaruhi ketahanan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang masih kuat untuk jangka menengah-panjang,” kata Nafan kepada media, Selasa (10/4).

Dalam jangka pendek, ancaman resesi ekonomi global menjadi salah satu pengaruh negatif terhadap (IHSG) yang terus tertekan.

Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas memprediksi indeks saham nasional akan melemah dengan support-resistance di level 6.904-7.228. Sentimen negatif yang menekan IHSG ini, menurut Martha, tidak berasal dari internal melainkan dari eksternal.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid