11 Perusahaan Malaysia Berminat Investasi ke Sektor-sektor Ini di IKN

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melambaikan tangan ke arah wartawan di veranda Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1/2023). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Bogor.
Penulis: Lona Olavia
11/1/2023, 21.59 WIB

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyambut baik Letter of Intent (LOI) dari 11 perusahaan Malaysia untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. 11 perusahaan tersebut adalah Aliance MEP, Berjaya, Boustead Properties, Carsome, HCM Engineering, i2 Energy, Olympic Cable, Pharmaniaga, Reneuco, Success Electronics & Transformer Manufacturer dan Tenaga Nasional.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan OIKN akan menindaklanjuti LOI tersebut dengan segera. Setelah menerima LOI, maka tahap berikutnya OIKN akan memberikan jawaban formal dengan melampirkan beberapa dokumen, salah satunya adalah Surat Perjanjian Kerahasiaan (Non-disclosure Agreement/NDA).

”Setelah NDA ditandatangani, OIKN akan memberikan data pendukung dan data teknis kepada calon investor,” kata Bambang dalam keterangan resmi, Rabu (11/1).

11 investor dari Malaysia tersebut berminat menanamkan modalnya di berbagai sektor. Antara lain pengelolaan sampah (waste managemen), infrastruktur telekomunikasi, properti, jalan raya, layanan kesehatan dan farmasi, energi terbarukan, hingga ke platform e-commerce.  Hal ini menandakan perkembangan minat investasi swasta di IKN cukup signifikan

Menurut Bambang saat ini sektor infrastruktur dan utilitas adalah yang paling banyak diminati oleh investor. Setelah itu mixed used dan komersial, perumahan, jasa konsultan, kesehatan, perkantoran swasta dan BUMN, perkantoran pemerintah, serta teknologi.

 ”Kami yakin infrastruktur di IKN yang menjadi fokus tahun 2023 dapat berjalan sesuai rencana atau bahkan lebih cepat,” ujar Bambang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan serah terima 11 LOI investor Malaysia untuk membangun IKN pada Senin (9/1) di Istana Kepresidenan Bogor. LOI tersebut diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Teungku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.

Dengan masuknya 11 LOI dari Malaysia, berarti hingga hari ini sudah ada 71 investor yang telah menyerahkan LOI. Tiga di antaranya sudah mendapatkan Surat Izin Prakasa Proyek (SIPP) dari pemerintah.  

”Investor yang berminat ada 100 lebih tapi yang telah mengirimkan LOI sudah ada 71 perusahan yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri, dengan komposisi investor dalam negeri masih lebih banyak daripada yang dari luar negeri,” ujar Bambang.  

Dalam catatan OIKN, pada Sosialisasi Awal Peluang Investasi di IKN (Pre-Market Sounding) hasilnya adalah dari lahan yang ditawarkan sebesar 38 hektare, permintaan lahan dari calon investor (berdasar LOI) mencapai 965 hektare atau 25 kali lipat. Kemudian, pada Market Sounding bersama Presiden RI Joko Widodo pada 18 Oktober 2022 hasilnya hingga Januari 2023 permintaan lahan mencapai 1.793 hektare atau 44 kali lipat.

Bambang menambahkan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk mendatangkan investor ke IKN karena sesuai komitmen pemerintah yang tidak mau membebankan APBN dalam pembangunan IKN.