Prospek Ekonomi Cina Lebih Cerah Tahun Ini Meski Kasus Covid Melonjak

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/WSJ/cf
Ilustrasi. Ekonomi Cina diperkirakan hanya tumbuh 2,7% pada tahun lalu.
Penulis: Agustiyanti
13/1/2023, 15.05 WIB

Mobilitas penduduk Cina meningkat setelah pemerintahnya mulai melonggarkan pembatasan ketat Covid-19. Kenaikan pergerakan masyarakat ini menunjukkan terjadinya pemulihan konsumsi dan aktivitas masyarakat meski jumlah infeksi Covid-19 meningkat.

Data mobilitas dan belanja, yang antara lain mencakup lalu lintas penumpang kereta bawah tanah dan penerbangan meningkat sejak akhir Desember sejak Beijing tiba-tiba mengakhiri ambisinya untuk mengejar nol kasus Covid-19. Meski demikian, beberapa indikator menunjukkan aktivitas Cina belum sepenuhnya pulih ke level beberapa bulan sebelumnya. Banyak ekonom mengingatkan, perlu tetap berhati-hati melihat laju pemulihan ekonomi Cina dengan pembukaan kembali aktivitas yang lebih cepat dibandingkan perkiraan.

"Penurunan belanja ritel yang basisnya semakin luas, menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu untuk membalikkan dampak psikologis negatif pada konsumen Cina yang disebabkan oleh pembatasan ketat selama tiga tahun," kata Louise Loo, Ekonom Senior di Oxford Economics, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/1). 

Data industri menunjukkan, penguncian dan pembatasan terkait Covid-19 memengaruhi aktivitas  masyarakat, mulai dari perjalanan, menonton bioskop, hingga pembelian mobil pada musim semi lalu yang berlanjut hingga awal musim dingin. Selain itu, menurut Loo, pemulihan yang cepat terhambat oleh kondisi likuiditas rumah tangga yang berubah selama pandemi.

"Tidak seperti skema pembayaran tunai langsung yang terlihat di Hong Kong dan Singapura untuk mendukung pengeluaran rumah tangga, program bantuan Covid-19 Cina berfokus untuk mendukung bisnis yang terkena dampak penguncian," ujar Loo.

Pemerintah Cina berjanji untuk meningkatkan permintaan, terutama konsumsi pada tahun ini. Namun, kontributor perekonomian Cina lainnya kekurangan tenaga akibat lonjakan suku bunga untuk menekan inflasi. Pengaruh kenaikan suku bunga memberikan dampak negatif terhadap ekspor Cina yang membantu perekonomiannya selama era pandemi. 

Survei aktivitas pabrik terbaru menunjukkan sub-indeks pesanan ekspor baru terkontraksi selama 20 bulan berturut-turut. Indeksnya bahkan menurun menjadi 44,2 pada Desember dibandingkan 46,7 pada November. Indeks di bawah 50 menunjukkan kondisi kontraksi terhadap produksi. 

Survei juga menunjukkan, kondisi ketenagakerjaan di sektor manufaktur Cina juga berada di bawah tekanan. 

Ekonom memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Cina akan mulai meningkat pada kuartal kedua tahun ini, didukung oleh konsumsi yang kuat dan meningkatnya belanja pemerintah untuk proyek infrastruktur. Sementara pemulihan pasar properti diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama.  

Ekonom mengharapkan ekonomi terbesar kedua di dunia untuk meningkat dari kuartal kedua, didukung oleh konsumsi yang lebih kuat dan peningkatan pengeluaran negara untuk proyek infrastruktur. Tapi pemulihan di pasar properti negara itu bisa memakan waktu lebih lama.

Bank Dunia meramal perekonomian Cina tumbuh 4,3% pada tahun ini, naik dibandingkan tahun lalu yang diperkirakan hanya tumbuh 2,7%.