Kuota Kartu Prakerja 595 Ribu, Airlangga Peringatkan Jangan Pakai Joki
Pemerintah membuka program Kartu Prakerja Gelombang pertama tahun ini atau gelombang ke-48 untuk 10 ribu orang mulai malam ini. Pemerintah menyediakan kuota Kartu Prakerja tahun 2023 sebanyak 595 ribu orang.
Program Kartu Prakerja Gelombang 48 resmi dibuka malam ini pukul 19.00 WIB. Jumlah kuota yang disediakan akan dinaikan pada gelombang-gelombang berikutnya disesuaikan dengan lembaga pelatihan yang bergabung dalam ekosistem Kartu Prakerja.
"Silahkan peserta berusia 18-24 tahun mendaftar melalui www.prakerja.go.id secara mandiri, tanpa diwakilkan dan tanpa joki," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 48, Jumat (17/2).
Airlangga menyebut Kartu Prakerja akan diberikan kepada 595 ribu peserta pada tahun ini. Menurut dia, skema program tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang semi bansos. Program saat ini lebih fokus untuk peningkatan skill. Dengan demikian, porsi biaya pelatihannya akan lebih tinggi sementara insentif berupa bantuan tunai yang diterima peserta akan berkurang.
Total nominal yang diterima peserta sebesar Rp 4,2 juta. Ini terdiri atas Rp 3,5 juta berupa biaya pelatihan, Rp 600 ribu untuk reimburse transportasi dan insentif survei Rp 100 ribu. Ini berbeda dari sebelumnya sebesar Rp 3,55 juta, dengan uang berupa transfer berupa batuan tunai yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta, sementara biaya pelatihan hanya RP 1 juta dan insentif survei Rp 150 ribu.
Perubahan pada skema biaya pada Program Kartu Prakerja itu sebagaimana ketentuan dalam Perpres 113 tahun 2022. Beleid itu memandatkan orientasi program Kartu prakerja berubah dari skema bansos menjadi skema normal.
"Bila telah berhasil mendapatkan kartu prakerja, gunakan bantuan pelatihan yang diperoleh dengan sebaik baiknya untuk pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan minat masing masing, guna mendorong kewirausahaan," kata Airlangga.
Ia juga menyarankan peserta yang menginginkan jenis pelatihan yang lebih bervariasi untuk menunggu gelombang berikutnya. Airlangga pun turut mengajak lembaga pelatihan di Indonesia untuk ikut dalam seleksi penyedia pelatihan, khususnya yang berada di kawasan Indonesia tengah dan timur. Ia secara khusus mengajak lembaga pelatihan berkualitas di kota Pontianak, Makassar, Kupang dan Jayapura untuk ikut serta.
Airlangga dalam keterangan sebelumnya mengatakan, pelatihan yang sebelumnya sepenuhnya daring akan bertahap digelar secara luring dimulai di 10 provinsi dan khusus pada beberapa jenis pelatihan. Adapun 10 provinsi tersebut antara lain, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, NTT dan Papua. Waktu pelatihannya juga akan lebih panjang karena sudah menjadi offline, dari 6 jam menjadi 15 jam.