Indonesia Belum Ikuti Cina dan Malaysia Bentuk Asian Monetary Fund

AP Photo/Vincent Thian
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
5/4/2023, 18.22 WIB

Pemerintah menyatakan belum ada pembicaraan dengan negara di kawasan terkait usulan pembentukan Asian Monetary Fund. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membuka diskusi terkait pembentukan lembaga serupa IMF untuk Asia itu dengan Presiden Cina Xi Jinping pekan lalu.

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Nella Sri Hendriyetty mengatakan belum ada pembicaraan antara Indonesia dengan Malaysia maupun negara lain di Asia terkait inisiatif Anwar itu. "Hal tersebut juga tidak dibicarakan di dalam forum ASEAN minggu kemarin," ujarnya saat dikonfirmasi Katadata.co.id, Rabu (5/4).

Inisiatif pembentukan Asian Monetary Fund itu sebelumnya disampaikan Anwar untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan dolar AS. Namun, Nella menyebut sebetulnya sudah ada beberapa upaya yang dilakukan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, salah satunya inisiatif bank sentral lewat kerja sama local currency transaction alias LCT.

Melalui kerja sama LCT memungkinkan transaksi perdagangan hingga pembayaran lintas negara dilakukan dengan mata uang lokal masing-masing negara, tanpa konversi lagi ke dolar AS. Bank Indonesia sebelumnya mengatakan LCT sudah diterapkan dengan Malaysia, Thailand, CIna dan Jepang, dan masih akan terus diperluas dengan negara lain.

Di sisi lain, Nella juga menyebut beberapa kerja sama di kawasan sebetulnya telah memungkinkan terbentuknya lembaga yang menyerupai IMF. Negara anggota ASEAN bersama tiga negara Asia Timur yakni Cina, Jepang dan Korea Selatan memiliki kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralism (CMIM) yang dibuat negara negara ASEAN+3 setelah krisis keuangan Asia 1998.

Ia menyebut kerja sama itu memungkinkan negara anggota untuk mengumpulkan dana jika salah satu negara menghadapi krisis. "Salah satu ide biar CMIM itu efektif, bagaimana kalau dananya itu bukan dalam bentuk komitmen, tapi 'paid in'. Kalau hal tersebut terjadi, maka akan ada konsep IMF untuk ASEAN+3, hanya saja, uangnya tidak disetorkan seperti penempatan SDR dari negara negara di IMF," kata Nella.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar mengatakan Cina terbuka untuk pembicaraan dengan Malaysia tentang pembentukan Dana Moneter Asia. Usulan itu disampaikannya di forum Boao di Hainan Cina pekan lalu. Ia menekankan perlunya mengurangi ketergantungan pada dolar dan IMF.

"Ketika saya bertemu dengan Presiden Xi Jinping, dia langsung mengatakan, 'Saya mengacu pada proposal Anwar tentang Dana Moneter Asia', dan dia menyambut diskusi," kata Anwar dikutip dari Bloomberg.

Usulan itu menghidupkan kembali wacana lama yang sempat disampaikan Anwar saat masih menjadi menteri keuangan Malaysia pada 1990-an, Namun, ide tersebut tidak mendapatkan perhatian karena dolar AS masih terlihat kuat. Dominasi dolar kini mulai goyang seiring kekuatan ekonomi Cina dan negara Asia lainnya.

"Saya pikir kita harus membahas ini, setidaknya mempertimbangkan Dana Moneter Asia, dan, kedua, penggunaan mata uang kita masing-masing,” katanya.

Reporter: Abdul Azis Said