Rusia, Cina, dan India akan Bentuk Mata Uang Baru, Tinggalkan Dolar

ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Mach
Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berfoto bersama saat mereka tiba untuk KTT BRICS di Brasilia, Brazil, Kamis (14/11/2019).
Penulis: Agustiyanti
6/4/2023, 09.07 WIB

Aliansi antara Rusia, Cina, India, dan negara-negara BRICS lainnya siap melangkah lebih jauh untuk meninggalkan dolar AS dalam melakukan transaksi pembayaran antarnegara, terutama terkiat perdagangan. BRICS mencakup Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

Menurut laporan yang mengutip anggota parlemen Rusia Alexander Babakov, negara-negara BRICS sedang dalam proses menciptakan media baru untuk pembayaran. Hal ini dilakukan berdasarkan strategi kelompok negara tersebut untuk tidak mempertahankan dolar atau euro.

Mengutip Indiatimes, Babakov, yang merupakan wakil Ketua Duma Negara Rusia, dilaporkan mengindikasikan bahwa mata uang baru tersebut akan diamankan dengan emas dan komoditas lain seperti unsur tanah jarang. Negara-negara BRICS sedang berupaya menciptakan bentuk mata uang baru dan berencana mempresentasikan perkembangannya pada pertemuan puncak para pemimpin BRICS tahun ini. 

Klaim tersebut belum diverifikasi oleh pejabat lain dari negara-negara anggota. Kabar ini muncul  hanya beberapa hari sebelum Afrika Selatan mengirim pejabat senior ke Rusia untuk membahas "kalibrasi ulang tatanan global" dengan pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Afrika Selatan dijadwalkan menjadi tuan rumah KTT BRICS pada Agustus tahun ini.

Menurut laporan dari kantor berita milik negara Rusia Sputnik, mata uang baru dapat mengurangi ketergantungan dunia pada dolar AS dan Euro.

Presiden Rusia Putin mengadopsi kebijakan luar negeri baru pada pekan lalu yang menempatkan India dan Cina sebagai mitra utama Rusia. Pengumuman itu juga datang hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Cina Xi Jinping mengunjungi Moskow untuk lebih memperkuat kemitraan "tanpa batas" yang diumumkan tahun lalu.

Rusia dalam pernyataan resminya juga menyatakan akan terus membangun kemitraan strategis istimewa dengan India untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama di semua bidang. Kerja sama dilakukanatas dasar saling menguntungkan dan memberikan penekanan khusus pada peningkatan volume perdagangan bilateral, penguatan investasi dan ikatan teknologi.

Peningkatan kerja sama dengan India dan Cina, menurut Rusia, juga merupakan upaya perlawanan terhadap tindakan destruktif dari negara-negara yang tidak bersahabat kepada Rusia dan aliansinya.

Indiatimes menyebut masih perlu melihat respons negara-negara BRICS untuk memverifikasi klaim oleh anggota parlemen Rusia ini dan apakah mereka memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai pembuatan mata uang baru tersebut jika ada.