Warga Negara Indonesia yang melancong ke Malaysia sudah bisa berbelanja menggunakan QRIS sejak awal bulan ini. Kerja sama ini akan diperluas dengan beberapa negara lainnya termasuk Singapura dan Jepang.
"Kalau ke Malaysia sudah tidak perlu lagi ke penukaran valuta asing (PVA), bawa saja HP-nya, asal ada dananya, itu bisa tinggal scan, tidak perlu lagi tukar ringgit," kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers, Kamis (25/5).
Kerja sama tersebut juga suda dilengkapi fitur penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal alias LCT. artinya, transaksi dengan QRIS itu menggunakan kuotasi langsung antara rupiah dengan ringgit Malaysia, tanpa perlu konversi ke dolar AS lagi.
"Jadi yang dipotong nanti ada rekening kita dalam rupiah, jadi langsung dan tentu rate-nya juga lebih bagus," ujar Fili.
Kerja sama serupa sudah lebih dulu dilakukan dengan Thailand. Turis Indonesia yang berlibur ke negeri gajah putih itu sudah bisa berbelanja hanya dengan memindai kode QR sejak Agustus tahun lalu.
BI selanjutnya akan memperluas kerja sama serupa dengan lima negara lainnya di Asia. Fili menyebut, QRIS rencananya mulai bisa digunakan dengan Singapura sebelum akhir tahun ini. BI dan bank sentral Singapura dalam tahap pengembangan dari sisi teknis, serta tiga dari empat penyedia switching kedua negara sudah menyelesaikan tes user acceptance.
BI juga akan menghubungkan QRIS dengan sistem pembayar kode QR Jepang. Kedua bank sentral saat ini pada tahap pertukaran non-disclosure agreement dan tahap penunjukan penyedia switching dari Jepang.
Tiga negara lainnya yakni Cina, Korea Selatan dan India. BI dan bank sentral Cina suda melakukan tahap awal pertemuan dan saat ini sedang melakukan diskusi internal. India dan Korea Selatan segera menyusul.
"Pak Gubernur awal bulan ini sudah tanda tangan dengan bank sentral Korea Selatan, setelah tanda tangan itu, nanti kita akan tindak lanjut dengan kerja sama-kera sama berikutnya," kata Fili.