Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD tidak dimulai dari nol. Bendahara negara tersebut mengatakan Indonesia telah mengikuti beberapa standar OECD terkait pemerintahan.
Sri Mulyani mencatat pemerintah telah menjadikan standar OECD sebagai tolak ukur beberapa kebijakan. Menurutnya, kebijakan yang dimaksud terkait BUMN, pajak, perpindahan uang, pengadaan barang publik, anti-korupsi, dan lingkungan.
"Kita telah melakukan banyak sekali reformasi untuk kepentingan penguatan reformasi ekonomi di Indonesia. Namun ternyata itu sesuai dengan syarat keanggotaan OECD," kata Sri Mulyani dalam saluran resmi Sekretariat Presiden yang dikutip Jumat (11/8).
Sri Mulyani menyampaikan reformasi di beberapa bidang pemerintahan telah sesuai dengan kebutuhan kerangka kebijakan dalam menjadi anggota OECD. Oleh karena itu, proses keanggotaan Indonesia di OECD dinilai dapat berjalan dengan baik.
Dia berpendapat keanggotaan Indonesia dalam OECD dapat memperbaiki kualitas kebijakan dan birokrasi di dalam negeri. "Saat Indonesia akan dan ingin jadi anggota OECD, kita tidak memulai dari nol sama sekali," ujarnya.
Keunggulan Jadi Anggota OECD
Seperti diketahui, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann menyambangi Istana Kepresidenan kemarin, Kamis (10/8). Cormann menjelaskan proses sebuah negara menjadi anggota OECD kepada Presiden Joko Widodo selama kunjungannya.
Adapun, Sri Mulyani bersama Menteri Luar negeri Retno Marsudi mendampingi Jokowi dalam kunjungan tersebut. Bendahara Negara mencatat apresiasi yang dilayangkan Cormaan dalam kunjungan tersebut.
Menurutnya, Cormann mengapresiasi langkah reformasi Indonesia di bidang investasi, iklim, dan perekonomian. Cormann dilaporkan menilai reformasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan Indonesia untuk memperkuat perekonomiannya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan minat Indonesia menjadi anggota OECD telah disambut baik. Airlangga menyampaikan peran Indonesia di berbagai forum global menjadi katalis tanggapan positif tersebut.
Dengan menjadi anggota OECD, menurut dia, pemerintah dapat terlibat aktif dalam diskusi global. Dengan demikian, Indonesia berkesempatan untuk ikut serta dalam menentukan standar global yang diikuti negara OECD yang sebagian besar merupakan kelompok negara maju.
Airlangga mengatakan, keanggotaan OECD juga akan memberikan keunggulan reputasi dan peningkatan kepercayaan investor. Ini karena Indonesia akan menganut standar kebijakan yang unggul dan terpercaya.
"OECD akan membagikan kepada Indonesia pengalaman negara anggota OECD lain dalam memanfaatkan keunggulan demografis dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh Indonesia dalam rangka menuju negara maju dan berpendapatan per kapita tinggi,” ujarnya.