Berita OECD Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Indonesia mengumumkan keinginan bergabung dengan BRICS sambil menyelesaikan aksesi ke OECD, menghadapi tantangan kebijakan dan peluang investasi baru.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, bergabungnya Indonesia sebagai anggota OECD dan kemitraan Trans Pasifik CP TPP akan mempermudah perluasan pasar ekspor.

Menteri Airlangga Hartarto mengunjungi Kanada untuk membahas hilirisasi dan kerja sama ekonomi, termasuk kemajuan dalam ekonomi digital.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia dan ERIA menandatangani MoU untuk memperdalam kajian aksesi OECD dan memperluas pasar ekspor Indonesia.

Malaysia resmi mengajukan permohonan gabung BRICS, sebaliknya Indonesia memilih gabung OECD. Keputusan Indonesia akan memberi peluang lebih besar dalam meningkatkan ekonomi.

Konsekuensi bergabung dalam OECD, Indonesia harus siap untuk tidak lagi menjadi negara penerima bantuan pembangunan.

Masalah kemiskinan dan kesenjangan masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah sebelum menyandang status negara maju. Status ini diperlukan untuk menjadi anggota OECD

Indonesia perlu mengantisipasi sejumlah dampak negatif apabila berhasil menjadi anggota OECD. Salah satunya, peningkatan liberisasi perdagangan.

Kunjungan tim OECD bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem semikonduktor Indonesia melalui pertemuan dengan berbagai lembaga pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani diperkirakan bakal sulit mencapai target penerimaan pajak sebesar Rp 1.988,9 triliun karena menghadapi tantangan dari pelemahan harga komoditas dan konsumsi rumah tangga.

BPS mengajukan anggaran Rp 4,60 triliun pada tahun 2025. Salah anggarannya diperlukan untuk pembentukan komite statistik OECD.

Revisi Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dibuat Indonesia bisa menjadi anggota OECD.

Pemerintah mengeluarkan regulasi multiple entry visa bagi tenaga ahli Singapura untuk mendorong peningkatan investasi di Indonesia.

Israel sempat mengganjal proses Indonesia masuk Indonesia dalam keanggotaan OEDC.

Menko Airlangga menilai keanggotaan OECD bisa meningkatkan investasi Indonesia senilai 0,37%.