Neraca Transaksi Berjalan Defisit, BI Pastikan Rupiah Aman

Sigid Kurniawan | ANTARAFOTO
Ilustrasi. Sebelum kuartal III 2021, neraca transaksi berjalan Indonesia selalu mengalami defisit sejak 2012.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
22/8/2023, 16.51 WIB

Bank Indonesia mencatat, neraca transaksi berjalan mengalami defisit sebesar US$ 1,9 miliar pada kuartal II 2023, setelah surplus US$ 3 miliar pada kuartal sebelumnya. Defisit pada neraca transaksi berjalan, serta transaksi modal dan finansial mendorong neraca pembayaran mengalami defisit hingga US$ 7,4 miliar. 

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Agung Nugroho mengatakan, defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal kedua 2023 masih dalam posisi aman. Ia pun memastikan nilai tukar rupiah akan tetap terjaga. 

"Defisitnya masih cukup rendah, masih jauh di bawah CAD (current account deficit) yang aman," kata Wahyu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/8).

Wahyu menjelaskan defisit pada transaksi berjalan yang terjadi sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi nasional. "Masih jauh dari bahaya, ini sesuai aja dengan aktivitas ekonomi yang semakin membaik,” katanya.

Neraca transaksi berjalan kembali mencatatkan defisit pada kuartal II 2023 setelah terus mengalami surplus sejak kuartal III 2021. 

 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid