Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

ASEAN Jadi Kawasan Paling Dirugikan Perubahan Iklim, RI Perlu Waspada?

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan paling dirugikan oleh perubahan iklim.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
24/8/2023, 19.51 WIB

Pejabat Kementerian Keuangan Indonesia mengingatkan, Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan paling dirugikan oleh perubahan iklim. Riset menunjukkan lima negara ASEAN masuk dalam daftar 20 negara yang paling terdampak perubahan iklim selama dua dekade terakhir.

"Dampak perubahan iklim yang kita alami sebenarnya sangat besar. Lima negara di kawasan ini termasuk dalam 20 negara paling rentan terhadap perubahan iklim," kata Staf Khusus Menkeu Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Crystallin dalam sebuah seminar di rangkaian pertemuan menkeu ASEAN di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (24/8).

Kawasan ASEAN bahkan bisa merugi cukup besar dari sisi ekonomi sebagai dampak perubahan iklim. Perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem, misalnya, dapat menggerus hampir sepertiga nilai ekonomi Indonesia pada 2050.

Risiko dampak perubahan iklim tersebut dihitung melalui climate risk index (CRI) yang dikeluarkan Germanwatch pada 2021 lalu. Semakin rendah indeksnya maka risikonya makin tinggi, Selama periode 2000-2019, Puerto Rico menjadi negara dengan indeks paling rendah yang artinya menjadi negara paling rentan perubahan iklim.

Dari total 20 negara dengan risiko paling besar, ada lima negara ASEAN yang masuk. Kelimanya, yakni Myanmar di urutan kedua, Filipina keempat, Thailand urutan sembilan. Dua negara lainnya Vietnam dan Kamboja di urutan 13 dan 14. Sementara itu, Indonesia berada di urutan 72 di dunia.

Masyita mengingatkan, negara-negara di kawasan perlu menempuh tindakan kolektif untuk merespons dampak ini. Apalagi, konsumsi energi ASEAN berisiko meningkat akibat peningkatan jumlah populasi yang berarti produksi emisi masih akan meningkat.

Konsumsi energi sektor transportasi berpotensi naik lebih dari dua kali lipat selama 2020-2050. Perminaan terhadap listrik juga bisa naik hampir tiga kali lipat.

"Ini artinya kita perlu tindakan yang substansial dan kolektif secara global, bukan hanya tindakan di level lokal oleh masyarakat. Dorongan besar untuk melistrikkan sektor transportasi dan menggunakan energi terbarukan akan sangat penting bagi kawasan ini," kata Masyita.

Reporter: Abdul Azis Said

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData