Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

QRIS akan Bisa Dipakai di Semua Negara ASEAN tapi Tunggu 3 Faktor Ini

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.
Ilustrasi. Sistem pembayaran ASEAN akan tersambung sehingga pembayaran di berbagai negara dapat difasilitasi dengan kode QR.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
26/8/2023, 07.00 WIB

Transaksi pembayaran di kawasan ASEAN akan semakin mudah. Warga negara ASEAN yang berkunjung ke negara lain dalam satu kawasan nantinya dapat berbelanja tanpa perlu menukar uang ke mata uang negara setempat. Transaksi pembayaran hanya perlu memindai kode QR.

Seluruh negara ASEAN telah sepakat untuk memajukan konektivitas pembayaran regional atau regional payment connectivity (RPC). Enam negara ASEAN telah menandatangani kerja sama, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura dan Vietnam.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, penggunaan kode QR, termasuk QRIS di negara ASEAN untuk transaksi pembayaran antar negara menunggu kesiapan dari masing-masing negara.  “Mou sudah agree cuma implementasinya sesuai dengan kesiapan negara-negara. Jadi tidak ada kaitannya dengan isu Myanmar, itu tidak ada lebih kepada kesiapan masing-masing negara,” ujar Perry dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (25/8).

Adapun terdapat tiga faktor kesiapan yang dibutuhkan untuk memastikan konektivitas dapat terimplementasi di setiap negara. Pertama.  otoritas. Masing-masing negara harus memiliki otoritas untuk mengatur dan mengawasi perusahaan atau institusi penyelenggara sistem pembayaran. “Soalnya kalau nggak punya otoritas bagaimana nyambung dengan negara lain? masing-masing negara harus punya otoritas,” ujar Perry dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (25/8).

Kedua, masing-masing negara harus bisa memfasilitasi industri. Perry menekankan, pelaku bisnis dalam negeri sudah harus mengetahui dan menyepakati implementasi sistem pembayaran yang difasilitasi otoritas seperti kode QR yang akan digunakan.

Sementara faktor ketiganya adalah bank sentral harus menyepakati  kerja sama yang telah diinisiasi. Ini menjadi poin terakhir yang harus dipenuhi bank sentral untuk mengimplementasikan RPC.

Reporter: Zahwa Madjid

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData