Bank Indonesia optimistis Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan di atas 5% pada tahun ini. Perekonomian tahun depan diramal semakin membaik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tahun ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, Indonesia beruntung karena menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi terbaik di dunia saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tercatat 5,17% secara tahunan.
"Sepanjang tahun ini, kami memperkirakan perekonomian kita akan tumbuh sedikit lebih tinggi dari 5%, antara 4,5-5,3%," kata Perry dalam acara Konferensi Tahunan Keuangan Islam ke-7, Selasa (29/8).
Perekonomian tahun depan diramal lebih tinggi yakni mencapai 4,7%-5,5%. Prospek yang masih cerah tahun ini dan pertumbuhan lebih kuat tahun depan ditopang konsumsi dan investasi yang kuat.
Prospek ekonomi di dalam negeri dianggap masih baik saat kondisi ketidakpastian global masih berlanjut. Meski ekonomi dunia diramal tumbuh lebih tinggi pada tahun depan, Perry mengkhawatirkan tekanan inflasi global masih bertahan tinggi yang memiliki konsekuensi terhadap berlanjutnya pengetatan moneter di AS.
Namun demikian, menurut dia, kondisi inflasi di dalam negeri terkendali. Inflasi tahun ini diramal akan berada di rentang target 2%-4% dan akan makin turun tahun depan di rentang 1,5-3,5%.
Terkait prospek ekonomi Indonesia ke depan, Perry menyebut kehadiran industri halal memberi harapan baru. Sektor ini bisa menjadi motor baru penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Industri produk halal berpotensi memberi tambahan US$ 5,1 miliar per tahun terhadap ekonomi Indonesia. Sumbangan ini terutama melalui peningkatakan ekspor produk halal, investasi asing langsung (FDI) dan adanya subtitusi atas produk impor.