Permintaan Global Lesu, IMF Turunkan Angka Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi, pertumbuhan ekonomi ASEAN di 2023
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Sorta Tobing
19/10/2023, 13.20 WIB

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara Asia Tenggara pada tahun ini dan 2024. Penurunannya sebesar 0,4% menjadi 4,2% untuk 2023. Lalu, tahun berikutnya turun 0,3% menjadi 4,6%.

Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan mengatakan revisi tidak hanya mencerminkan lemahnya pertumbuhan dan permintaan eksternal. "Tapi juga lesunya permintaan domestik karena berkurangnya revenge consumption atau konsumsi balas dendam dan pengetatan kebijakan moneter," katanya, dikutip Kamis (19/10). 

Kondisi lesunya ekonomi tak hanya dialami ASEAN. Secara global, pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat 3% pada 2023 dan 2,9% pada 2024.

Meskipun penuh tantangan, IMF melihat kawasan Asia dan Pasifik tetap menjadi titik terang. Pertumbuhannya sekitar 4,6$ pada 2023 dan 4,2% pada tahun berikutnya. "Kawasan ini menyumbang sekitar dua per tiga pertumbuhan ekonomi global tahun ini," ucap Srinivasan. 

Angka proyeksi tersebut sama dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD. Perkiraannya, laju pertumbuhan ekonomi negara ASEAU sekitar 4,2% pada tahun ini.

Angka itu lebih rendah dari ramalan OECD pada Maret lalu yang sebesar 4,6%. Director of Development Centre OECD Ragnheidur Elin Arnadottir mengatakan, mayoritas negara berkembang di Asia akan menghadapi tantangan dalam mengatasi perlambatan ekonomi karena permintaan eksternal yang melemah.

Kinerja ekspor negara berkembang akan terkontraksi karena perlambatan ekonomi di negara maju yang masih berlangsung

Reporter: Zahwa Madjid