Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengimbau pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan sistem digital di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid -19.
"Ayo iqro (membaca) untuk mengakselerasi digitalisasi di ekonomi dan keuangan syariah," kata Perry dalam The 9th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) seperti dikutip Antara, Rabu (25/10).
BI kembali menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 25-29 Oktober 2023. Salah satu rangkaian acara ISEF 2023 adalah The 9th IIMEFC and call for papers yang merupakan kegiatan tahunan dari Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF).
Perry menuturkan kemajuan dan pemberdayaan UMKM syariah dan non-syariah merupakan salah satu cara untuk memajukan perekonomian Indonesia. Untuk itu, UMKM memerlukan digitalisasi, sertifikasi halal, pelatihan dan peningkatan kelas UMKM dari skala kecil ke skala menengah dan besar.
"Ayo fokus mengembangkan ekonomi UMKM syariah, latih mereka tentang kewirausahaan, dan tentang digitalisasi. Bantu untuk membentuk UMKM kolektif, sehingga skala ekonomi UMKM syariah bisa lebih besar, lebih produktif dan lebih kompetitif," ujarnya.
Selain itu, Perry menekankan pentingnya edukasi dan literasi tentang digitalisasi dan kewirausahaan terhadap masyarakat dan pelaku UMKM. Sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui tentang digitalisasi dan kewirausahaan.
BI juga terus mempromosikan fiqih bisnis yang penting dalam penerapan digitalisasi untuk melawan serangan siber, perjudian ilegal, pembiayaan pinjaman ilegal, sehingga digitalisasi dapat semakin bermanfaat untuk pembangunan ekonomi bangsa.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital menyusul perkembangan sektor tersebut di dalam negeri.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan melalui digitalisasi UMKM, para pengusaha lokal diharapkan dapat mengembangkan pasar dan menjangkau lebih banyak pelanggan, serta naik kelas.
Staf Khusus Presiden Putri Tanjung mengatakan Indonesia membutuhkan lebih banyak inovator digital dari generasi muda untuk memajukan perputaran ekonomi UMKM.
Putri mengatakan, upaya untuk melahirkan lebih banyak inovator digital itu yakni dengan menumbuhkan pola pikir kewirausahaan dan sifat adaptif agar mampu bersaing dalam kompetisi perekonomian masa kini. Selain itu, menurut Putri, seorang wirausaha harus mampu menangkap dan menciptakan peluang.