Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesian Aid dengan JICA.
Sri Mulyani mengatakan dirinya juga membahas berbagai potensi kerja sama yang dapat Indonesian Aid dan JICA lakukan. Salah satunya terkait pilar Indonesia Emas 2045, yaitu pemerataan pembangunan.
Tak hanya itu, Presiden JICA, Tanaka Akihiko juga memuji pengelolaan MRT Jakarta yang dinilai sudah masuk dalam kelas dunia dari sisi ketepatan waktu serta perawatan aset.
“Bahkan menurutnya, kita mencapai titik ini jauh lebih cepat dari Tokyo Metro,” tulis Sri Mulyani dalam akun Instagramnya dikutip Selasa (31/10).
Sri Mulyani juga mengatakan pihaknya menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia juga sedang fokus membangun infrastruktur. Baik jalan, bandar udara, hingga pelabuhan di seluruh daerah Indonesia, mulai Aceh hingga Papua.
“Titik ini juga dapat menjadi fokus kerja sama antara Indonesia dengan JICA untuk mengakselerasi pemerataan pembangunan,” kata Sri Mulyani.
Diberitakan sebelumnya, Portofolio pembiayaan Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerja Sama Internasional Jepang di Indonesia yang saat ini sedang berlangsung dilaporkan telah mencapai 551 miliar yen atau setara lebih Rp 63 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di sela acara IMF-JICA Joint Conference di Tokyo, Jepang pada Selasa (14/2).
“Pembiayaan JICA di Indonesia bersifat proyek dengan portofolio yang sangat signifikan di bidang infrastruktur,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers IMF-JICA Joint Conference.