Harga Cabai Rawit Merah Naik Hampir Rp 10 Ribu/Kg, Ini Biang Keroknya

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/nym.
Seorang petani memetik cabai rawit di Desa Buhu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (27/10/2023). Harga cabai rawit jenis dewata mengalami kenaikan dari Rp8.000/kg menjadi Rp50 ribu/kg di tingkat petani karena musim kemarau yang melanda daerah itu selama kurang lebih lima bulan terakhir sehingga banyak yang mengalami gagal panen.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
1/11/2023, 14.10 WIB

Badan Pangan Nasional atau NFA mencatat, rata-rata harga cabai rawit merah secara nasional naik hampir Rp 10.000 per kilogram dalam sepekan terakhir atau mencapai Rp 67.080 per kg pada Selasa (31/10). Kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan minimnya pasokan ke sebagian pasar induk.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjelaskan, telah mendorong pemerintah daerah untuk membangun kerja sama antar daerah atau KAD. Langkah tersebut dinilai dapat dikerjakan dengan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-masing.

"Kita dorong bersama-sama para Pj. Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengoptimalkan APBD. Pangan ini kan salah satu komponen yang berpengaruh signifikan terhadap stabilitas inflasi.” kata Arief dalam keterangan resmi, Rabu (1/11).

Berdasarkan data NFA, harga cabai rawit merah telah mencapai Rp 66.340 per kg pad hari ini, Rabu (1/11). Angka tersebut naik 55,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 42.580 per kg.

Harga cabai rawit merah tertinggi ditemukan di Bangka Belitung yang mencapai Rp 109.770 per kg. Sementara itu, harga cabai rawit merah terendah ada di Sumatra Barat atau hanya Rp 41.830 per kg.

Arief juga akan menggencarkan Gerakan Pangan Murah yang didanai oleh dana dekonsentrasi. Menurutnya, GPM akan digelar di 1.133 titik di penjuru negeri yang terdiri dari 257 titik di 35 provinsi dan 876 lokasi di 332 kabupaten/kota.

Ia menjelaskan, GPM dapat mendorong program stabilisasi pasokan dan harga pangan di daerah. Menurutnya, keberhasilan program tersebut penting mengingat saat ini telah memasuki musim tutup buku.

Arief menemukan, akar kenaikan harga cabai rawit merah adalah minimnya pasokan di pasar induk, salah satunya Pasar Induk Kramat Jati. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan volume panen di sentra produksi cabai rawit merah.

Arief mendata, pasokan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati telah susut sekitar 6% dari kondisi normal sekitar 30 ton per hari. Oleh karena itu, Arief berencana melakukan Fasilitasi Distribusi Pangan dari daerah surplus ke daerah defisit di Pasar Induk Kramat Jati .

Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa berencana menambah pasokan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementan dan para gapoktan champion cabai untuk terus memasok ke pasar, hari ini akan segera dipasok 3 hingga 5,5 ton." kata Ketut. 

Reporter: Andi M. Arief