Harga sejumlah bahan pangan seperti beras, gula, hingga cabai masih bergejolak menjelang akhir tahun. Kondisi ini berpotensi mendorong kenaikan inflasi dan menggerus daya beli masyarakat.
Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman melihat terjadi tren kenaikan inflasi akibat sejumlah harga pangan. Harga beras, misalnya melonjak dalam beberapa bulan terakhir akibat penurunan produksi imbas el nino.
“Risiko ke depan yang perlu diwaspadai adalah meningkatnya kembali inflasi karena bisa menggerus daya beli, terutama di level akar rumput. Inflasi sudah kita lihat mulai meningkat adalah makanan,” kata Helmi dalam konferensi pers, Senin (14/11).
Selain kenaikan harga, menurut dia, ada kemungkinan peningkatan permintaan pada kuartal keempat tahun ini dan kuartal pertama karena belanja terkait Pemilu yang meningkat. Kenaikan permintaan juga dapat mendorong inflasi.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Erwindo Kolopaking mengatakan, bank sentral masih optimistis tekanan inflasi semakin mereda pada tahun depan meski harga pangan berada dalam tren kenaikan pada akhir tahun ini. BI memperkirakan inflasi berada dalam rentang 1,5% hingga 3,5% pada tahun depan, turun dibandingkan perkiraan tahun ini 2% hingga 4%.
"Kenaikan harga pangan dalam tiga bulan ini karena faktor cuaca. Tetapi inflasi saat ini jauh lebih rendah dibandingkan pada 2020-2021," ujarnya.
Ia mengatakan bank sentral dan pemerintah akan berupaya menekan ekspektasi inflasi dengan memastikan harga pangan akan terkendali melalui gerakan tim pengendali inflasi. Komponen-komponen penting yang sempat menyebabkan inflasi tinggi pada seperti kenaikan BBM, menurut dia, kemungkinan juga tidak akan terjadi pada tahun depan.
"Tidak ada lagi dampak kenaikan BBM," kata dia.
Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Oktober 2023 sebesar 2,56% secara tahunan. Dua komoditas pangan memberikan andil terbesar kepada inflasi masing-masing mencapai 0,06% dan 0,03%.
Berdasarkan data panel harga pangan yang dirilis Badan Pangan Nasional, sejumlah harga pangan masih tercatat naik pada Selasa (14/11). Harga beras medium naik Rp 60 jadi Rp 13.210 per kg, harga beras premium naik Rp 60 menjadi Rp 15.050 per kg, bawang putih naik Rp 80 jadi Rp 35.770 per kg, dan gula naik Rp 100 menjadi Rp 16.430 per dolar AS.