Komoditas cabai masih menjadi pemicu inflasi di Indonesia pada November 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, komoditas cabai merah sumbang inflasi 0,16% dan cabai rawit 0,08% secara bulanan pada November 2023.
Sementara secara tahunan, kedua komoditas tersebut memberi andil terhadap inflasi masing - masing sebesar 0,19% dan 0,10%. Artinya, baik secara bulanan maupun tahunan, kenaikan harga cabai berpengaruh besar terhadap kenaikan inflasi secara nasional.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengungkapkan tiga faktor yang menyebabkan komoditas cabai menjadi penyumbang inflasi terbesar. Pertama, karena cuaca yang tidak menentu akibat fenomena El Nino.
"Kemudian faktor pasokan yang kurang juga faktor kelancaran distribusi," kata Edy dalam konferensi BPS di Jakarta, Jumat (1/12).
Berdasarkan catatan BPS, inflasi cabai merah tertinggi terjadi di Kabupaten Bulukumba, Sulawei Selatan. Edy menduga, para petani di kabupaten tersebut menghadapi dampak serius dari musim kemarau akibat El Nino.
"Sementara di Sumenep tercatat inflasi cabai rawit tertinggi penyebabnya diduga setok yang menipis. Ini karena tidak lancarnya pasokan cabai rawit di Sumenep," tambahnya.