Nilai tukar rupiah menguat 0,33% ke level US$15.691 pada perdagangan pagi ini, Jumat (2/2). Rupiah berpotensi menguat sepanjang hari ini.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai, rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah para pelaku pasar mulai mengantisipasi pemangkasan suku bunga acuan AS akan dilakukan di bulan Mei.
Beberapa data yang dirilis di AS menunjukkan situasi tenaga kerja AS yang tidak sesuai ekspektasi. Data tenaga kerja klaim tunjangan pengangguran mingguan yang dirilis semalam dan data non Farm Payroll versi ADP yang dirilis Rabu malam menunjukkan pelemahan situasi tenaga kerja AS.
“Keduanya dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (2/1).
Sentimen pasar juga terlihat cukup positif pagi ini dengan kinerja indeks saham Asia yang bergerak menguat, Melansir Bloomberg, sejumlah mata uang Asia juga menghijau. Yuan Cina menguat 0,01%, peso Filipina menguat 0,29%, dolar Singapura menguat 0,02%, dolar Hong Kong menguat 0,01% dan yen Jepang menguat 0,04%.
Survei CME FedWatch Tool menunjukkan peluang pemangkasan yang tinggi di bulan Mei yaitu sekitar 93%.
Di sisi lain, Ariston menilai sikap pasar bisa berubah. Para pelaku pasar masih menantikan data Non Farm Payroll dan komponen tenaga kerja lainnya versi pemerintah yang akan dirilis malam ini.
“Oleh karena itu pelaku pasar mungkin juga menahan diri atau berhati-hati sehingga pelemahan dollar mungkin tertahan,” ujarnya.
Ia memperkirakan rupiah hari ini bergerak dalam rentang 15.720-15.700, dengan potensi melemah ke arah 15.800 per dolar AS
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai sinyal Bank Indonesia terkait penurunan suku bunga acuan juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah.
“Namun sebelum menurunkan suku bunga, BI akan tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Peluang untuk penurunan suku bunga terbuka. Di semester kedua 2024,” ujar Ibrahim dalam keterangan resminya.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang 15.750 -15.820 per dolar AS.