Konser Taylor Swift Bakal Dongkrak Ekonomi Singapura di 2024

Freepik
Ilustrasi, Singapura
13/3/2024, 17.54 WIB

Para ekonom meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal pertama 2024. Hal ini dipengaruhi oleh konser tur Eras Taylor Swift selama enam hari di Singapura.

Bahkan produk domestik bruto (PDB) Singapura kemungkinan meningkat 2,9% dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024. Ini merupakan laju tercepat dalam enam kuartal.

Sejumlah ekonom juga menaikkan ekspektasi pertumbuhan tahunan Singapura dari 2,3% menjadi 2,5% pada 2024. Peningkatan proyeksi ini menuju batas atas perkiraan pemerintah sebesar 1%-3% untuk tahun ini. 

Ekonom DBS, Han Teng Chua menilai tur Eras di Singapura yang berlangsung selama enam hari dari  4 Maret 2024 hingga 9 Maret 2024 ini membawa berkah bagi bisnis perhotelan, makanan dan minuman, dan aktivitas ritel di Singapura.

“Hal ini terutama didukung oleh belanja wisatawan asing yang lebih tinggi, dengan sebagian besar penggemar luar negeri yang menghadiri konser di Singapura,” kata Chua dikutip dari Bloomberg, Rabu (13/3).

Chua pun memperkirakan pertunjukan tersebut akan menambah sekitar S$ 300 juta – S$ 400 juta, atau 0,2 poin persentase PDB terhadap perekonomian negara kota tersebut pada kuartal pertama 2024.

Kendati demikian, prospek perekonomian yang bergantung pada perdagangan ini masih rapuh, di tengah ketatnya suku bunga global, pemulihan Cina yang tidak merata, dan masih adanya risiko geopolitik.

Perlambatan Ekonomi Global

Namun Ekonom Capital Economics, Shivaan Tandon memperkirakan adanya pelemahan baru pada semester pertama 2024 karena pertumbuhan global yang lebih lambat membatasi aktivitas perekonomian Singapura yang berorientasi ekspor.

“Tetapi pertumbuhan akan meningkat secara lebih berkelanjutan mulai paruh kedua tahu,” ujarnya.

LPEM FEB UI pun mengungkapkan dampak ekonomi Singapura setelah meraih kontrak eksklusif untuk menjadi penyelenggara tunggal di Asia Tenggara untuk konser Taylor Swift.

Konser yang digelar selama enam hari tersebut memberikan subsidi per konser sebesar US$ 2 – 3 juta atau senilai Rp 31,3 miliar hingga Rp 46,9 miliar.

“Konser Taylor Swift selama enam hari di Singapura berpotensi menciptakan perputaran atau output ekonomi baru bagi Singapura,” ujar riset LPEM UI dikutip Rabu (13/3).

Adapun perputaran ekonomi yang dihasilkan setara dengan Rp 6,4 triliun, PDB sebesar Rp 3,9 triliun dan tambahan pendapatan bagi pekerja rumah tangga sebesar Rp 2,3 triliun.

Reporter: Zahwa Madjid