Makan Bergizi Gratis Dikaji Rp 7.500 per Anak, Dapat Apa di Warteg?

ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama.
Pedagang melayani pembeli di Warteg Subsidi Bahari kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Program Operasi Makan Gratis bersama sejumlah Warung Tegal (Warteg) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diharapkan bisa membantu persoalan pendapatan para pemilik warteg dan pekerja harian yang terdampak wabah Virus Corona (COVID-19).
19/7/2024, 13.52 WIB

Prabowo Subianto dikabarkan tengah mengkaji penurunan alokasi biaya program makan bergizi gratis berkisar Rp 9.000 - Rp 7.500 per anak. Padahal sebelumnya, Prabowo berencana mengalokasikan biaya hingga Rp 15.000 per anak.

Opsi ini dipilih karena anggaran yang dialokasi begitu terbatas. Karena untuk tahun pertama program ini, pemerintah hanya mengalokasikan dana Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Banyak pihak khawatir jika dana program ini dipangkas, maka tujuan untuk meningkatkan gizi dan mengatasi masalah stunting pada anak-anak di Indonesia akan sulit tercapai. Sebab, kandungan gizi makanan sulit terkecukupi jika dana terbatas.

Warteg yang Menjual Makanan Seharga Rp 7.500

Katadata.co.id pun menelusuri sejumlah warteg di Jakarta yang menjual menu makanan dari nasi, sayuran hingga lauk-pauk. Dari penulusaran yang dilakukan, penjual warteg bingung jika harus menjual makanan dengan porsi lengkap seharga Rp 7.500.

“Waduh kalau makanan Rp 7.500 kayaknya nggak bisa ini. Tapi ya paling dapat sedikit,” kata penjual Warteg Irfan Bahari, Depok, Nana, Jumat (19/7).

Meskipun begitu, Warteg Irfan Bahari itu bisa memberikan menjual makanan seharga Rp 7.500 berisi nasi dengan dua lauk yang porsinya cukup sedikit. Makanan tersebut berisi nasi, telur rebus, dan sayur labu.

Makanan Warteg seharga Rp 7.500 (Katadata)

Hal yang sama juga terjadi di warteg lainnya seperti warteg di Pasar Depen, Depok. Penjual di warteg Pasar Depen itu juga kesulitan jika harus menentukan makanan seharga Rp 7.500.

Akhirnya makanan yang bisa disuguhkan seharga Rp 7.500 masih bisa dengan dua lauk dengan seporsi nasi. “Paling cuma nasi, telur ceplok, sama sayur timunnya sedikit,” ucap Anto, penjual di warteg Pasar Depen.

Makanan Warteg seharga Rp 7.500 (Katadata)

Sementara itu, Warteg Bumi Cimanggis juga tidak pernah menjual lagi makanan seporsi di bawah Rp 10 ribu. Inah, penjual di Warteg Bumi Cimanggis mengatakan paling sedikit porsi yang bisa dijual seharga Rp 10 ribu.

“Kalau di bawah Rp 10 ribu paling ya lebih sedikit. Ini lauknya juga jadi sedikit pilihannya,” ujar Inah.

Inah akhirnya memberikan makanan seporsi Rp 7.500 dengan dua lauk dan nasi namun porsinya tidak sebanyak biasanya. Menu yang didapatkan nasi, sayur acar timun wortel, dan sayur tempe.

Makanan Warteg  seharga Rp 7.500 (Katadata)

Tim Prabowo Masih Mengkaji

Sebelumnya, ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, membocorkan hasil pertemuannya dengan tim ekonomi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah ekonom. Salah satunya terkait rencana untuk mengkaji alokasi makan bergizi gratis bisa di bawah Rp 15 ribu per anak.

Heriyanto menuturkan bahwa tim ekonomi Prabowo sudah menyetujui anggaran program tersebut sebesar Rp 71 triliun dalam RAPBN 2025. Dengan demikian, alokasi penggunaannya akan disesuaikan.

"Kemudian tugasnya presiden terpilih ke tim ekonomi itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunin menjadi lebih hemat dari Rp 15 ribu mungkin ke Rp 9 ribu, atau ke Rp 7.500 per anak?" kata Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024 Mandiri Investasi, Selasa (16/7).

Rencana pemangkasan itu, kata Heriyanto, dilakukan agar program tersebut dapat dirasakan banyak orang. Heriyanto menilai pandangan Prabowo itu untuk mendorong programnya tetap berjalan meski anggaran terbatas Rp 71 triliun.

"Pemikiran beliau (Prabowo) itu adalah mendorong programnya dalam keterbatasan. Keterbatasan di dalam Rp 71 triliun, tidak kemudian mendorongnya ke Rp 200 triliun atau Rp 300 triliun," kata Heriyanto.

Untuk itu, Heriyanto menilai opsi pemangkasan anggaran yang dipilih Prabowo bukan sesuatu yang buruk. Heriyanto menilai pemerintahan ke depan berupaya memaksimalkan anggaran sebesar Rp 71 triliun.

Reporter: Rahayu Subekti