Ekonom Senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9) pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta. Dia meninggal dunia pada usia 65 tahun.
Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto. “Iya benar,” kata Eko kepada Katadata.co.id, Kamis (5/9).
Sebelumnya, Ekonom Senior Indef Tauhid Ahmad juga menginformasikan kabar duka tersebut melalui pesan singkat WhatsApp di grup chat ruang diskusi terkait ekonomi.
"Mohon doanya, semoga rahimahullah diberikan tempat terbaik jannatul rirdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan," tulis pesan tersebut.
Pihaknya keluarga juga turut merasa kehilangan mulai dari Syafitrie (Fitrie), Anwar Ibrahim Basri, Siti Nabila Azuraa Basri dan Muhammad Attar Basri. Beserta ibu, adik-adik, abang, kakak dan keponakan semua.
Rumah duka berada di komplek Gudang Peluru Blok A 60 Jakarta Selatan. Kemudian informasi pemakaman setelah salat ashar dari mesjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
Profil Faisal Basri
Berdasakan informasi laman resmi LPEM FEB UI, Faisal dikenal sebagai seorang ekonom dan politikus asal Indonesia. Dia juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden Adam Malik.
Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UI pada 1985. Kemudian meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika pada 1988.
Karirnya sebagai akademisi dimulai sebagai pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi pada 1981 sampai sekarang.
Dia juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1988-sekarang.
Selain itu, dia pernah diamanatkan sebagai Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEB UI (1995-1998), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003), Pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).
Di bidang pemerintahan, Faisal pernah mengemban tugas sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden (2000).