Dolar AS Terus Menguat, Berpotensi Tembus Rp 16.000

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Indeks dolar AS masih bergerak pada level 106.36 pada pagi ini.
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
4/12/2024, 09.44 WIB

Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah akan melemah seiring tren penguatan dolar AS. Nilai tukar rupiah berpotensi menembus Rp 16 ribu per dolar AS

“Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan setelah data pekerjaan AS Jolts lebih baik dari perkiraan. Rupiah akan berkisar pada 15.900 per dolar AS hingga 16.000 per dolar AS,” kata Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Rabu (4/12).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,1% ke level 15.962 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB. Sejumlah mata uang Asia justru menguat terhadap dolar AS. Yuan Cina menguat 0,12%, ringgit Malaysia 0,06%, rupee India 0,01%, peso Filipina 0,28%, won Korea Selatan 0,97%. Namun, baht Thailand melemah 0,03%, dolar Singapura dan Hong Kong masing-masing 0,04% dan 0,01%, dan yen Jepang 0,17%. 

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menjelaskan, indeks dolar AS masih bergerak pada level 106.36. Ia mengartikan, level dolar AS saat ini masih cukup kuat.

Menurut dia, penguatan dolar AS didukung oleh data baru jumlah lowongan pekerjaan bulan Oktober yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 7,7 juta versus 7,5 juta. “Jumlah lowongan yang naik berarti kondisi ketenagakerjaan AS masih bagus,” ujar Ariston.

Selain itu, Ariston mengatakan penguatan dolar AS juga masih dipengaruhi sentimen lainnya, yaitu kebijakan kenaikan tarif dagang Donald Trump dan situasi perang di Timur Tengah.

“Rupiah bisa melemah lagi ke area Rp 15.950 per dolar AS hingga Rp 15.980 per dolar AS hari ini dengan support sekitar Rp 15.900 per dolar AS,” kata Ariston.

Di sisi lain, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana mengatakan,peluang penguatan rupiah pada hari ini masih tetap ada. Fikri memproyeksikan rupiah akan berada pada level Rp 15.820 per dolar AS hingga Rp 16.020 per dolar AS.

“Faktor pergerakan rupiah hari ini, economic optimism lebih rendah dibanding perkiraan. Di domestic, ada harapan positif dorongan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dengan pengumuman resmi kenaikan UMR  hari ini,” ujar Lukman. 

Reporter: Rahayu Subekti