Analis memperkirakan rupiah melemah pada perdagangan hari ini (15/1), karena Bank Indonesia atau BI memangkas suku bunga acuan 25 basis poin alias bps pada rapat kemarin (15/1).
“Rupiah diperkirakan masih tertekan terhadap dolar Amerika setelah pemangkasan suku bunga oleh BI. Rupiah hari ini akan berada pada level Rp 16.250 hingga Rp 16.375 per dolar AS,” kata Analis Doo Financial Futures Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Kamis (16/1).
Menurut dia, pelemahan rupiah akan terbatas karena data inflasi Amerika dari sisi konsumen lebih rendah dari perkiraan. Indeks Harga Konsumen Desember 2024 menunjukkan inflasi inti, yang tidak mencakup makanan dan energi, naik 3,2%.
Angka itu lebih rendah dibandingkan November 2024 dan dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones 3,3%. Sementara itu, inflasi umum sepanjang 2024 2,9% atau sesuai prediksi.
“Data itu membuka lagi peluang bank sentral Amerika The Fed memangkas suku bunga acuan,” ujar Ariston.
Hal itu berpotensi menjadi faktor penguat rupiah. Ariston memproyeksikan penguatan rupiah hari ini berada pada level Rp 16.250 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke level Rp 16.350 per dolar AS.
Ariston mengakui rupiah masih rentan melemah ke depan, terutama karena BI memangkas suku bunga acuan. Kebijakan ini bisa memperpendek selisih tingkat imbal hasil aset rupiah dibandingkan dolar Amerika.
“Hal itu bisa membuat aset rupiah kurang menarik dan memberikan tekanan ke rupiah,” kata Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.13 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.376 per dolar AS. Level ini melemah hingga 51 poin atau 0,31% dari penutupan sebelumnya.
Peneliti pasar uang Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan rupiah menguat hari ini. “Mata uang fluktuatif namun ditutup menguat dui rentang Rp 16.290 hingga Rp 16.340 per dolar AS,” ujar dia.
Ibrahim menilai keputusan BI memangkas suku bunga konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2025. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.