ADB Siap Gandakan Dukungan untuk Program MBG Prabowo, Apa Saja?
Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyatakan siap menggandakan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
Presiden ADB, Masato Kanda, mengatakan lembaganya telah dan akan terus memberikan dukungan melalui dua sektor utama yakni produksi pangan dan logistik.
“Kami memahami program makan bergizi gratis nasional dan kami telah mendukung dan akan terus meningkatkan dukungan ini dalam dua cara,” kata Kanda usai melakukan kunjungan di PLTS Sengkol, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (21/7).
Dukungan pertama, Kanda menyebut RI membutuhkan produksi pangan yang lebih efisien. Bahkan juga membutuhkan produksi pangan dalam skala besar untuk menjalankan program MBG.
Seperti halnya irigasi, menurutnya selama ini ADB juga memberikan pembiayaan di sektor tersebut. “Kami melakukan banyak hal untuk modernisasi dan mengefisienkan produksi pangan,” ujar Kanda.
Lalu kedua, ADB siap mendukung pembiayaan untuk sektor logistik. Menurutnya, Indonesia memerlukan pengiriman makanan yang maksimal dalam menjalankan program MBG secara efisien, terjangkau, dan aman.
“Misalnya, kami berinvestasi di jalan pedesaan dan Pelabuhan perikanan, Jadi kami memiliki banyak proyek untuk mendukung ambisi Indonesia,” kata Kanda.
MBG Butuh Anggaran Jumbo
Saat ini, pemerintah baru menganggarkan Rp 71 triliun untuk program MBG. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tantangan besar menanti di semester II 2025.
Program ini dipastikan akan membutuhkan anggaran jumbo. Presiden Prabowo menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat dan membangun 30 ribu dapur umum di seluruh Indonesia.
Menurut hitungannya, anggaran Rp 71 triliun sebenarnya hanya cukup untuk memberi makan bergizi gratis kepada sekitar 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil. Namun hingga pertengahan tahun, ternyata realisasinya baru 5,58 juta orang dari total 17,9 juta yang direncanakan dalam tahap awal.
“Presiden masih mengharapkan agar pelaksanaan makan bergizi gratis akan mencakup 82,9 juta dan 30 ribu SPPG. Jadi ini akan menjadi tantangan di semester kedua,” kata Sri Mulyani.