Rupiah Melemah ke Rp 16.503 per Dolar AS, Sentimen Demo Masih Bayangi Pasar

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.528,5 atau menguat 0,20 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
1/9/2025, 10.10 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Pada pembukaan perdagangan Senin (1/9) pagi, rupiah dibuka di level Rp16.503 per dolar AS, turun 4 poin atau 0,02% dibanding penutupan sebelumnya.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan tren pelemahan rupiah masih akan berlanjut hari ini. “Kepercayaan pelaku pasar belum pulih pascademo. Pasar butuh bukti bahwa situasi negara sudah aman,” kata Ariston kepada Katadata.co.id pada Senin (1/9).

Menurutnya, investor kemungkinan masih menunggu kepastian kondisi keamanan hingga sepekan ke depan. Rupiah berpotensi melemah ke Rp16.600 per dolar AS dengan support di Rp16.450.

Senada, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai pelemahan rupiah dipicu kekhawatiran investor terhadap situasi dalam negeri. Namun, ia menilai tekanan bisa terbatas karena dolar AS juga melemah pascarilis data PCE.

PCE adalah Personal Consumption Expenditures (Pengeluaran Konsumsi Pribadi), yang merupakan data ekonomi Amerika Serikat yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Indeks harga PCE, merupakan indikator utama inflasi dan kebijakan moneter yang sangat diperhatikan oleh Federal Reserve (The Fed).

"Selain itu, intervensi Bank Indonesia bisa membantu menahan pelemahan. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.400–Rp16.550 per dolar AS,” ujar Lukman.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Rahayu Subekti