Foto: Ketika Anak Muda Khawatir Meningkatnya Krisis Iklim

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
30/11/2020, 06.00 WIB

Gadis muda asal Swedia itu memulai kampanye peduli krisis iklim seorang diri. Aksi Gretta Thunberg di depan gedung parlemen Swedia tersebut semula tak menuai perhatian. Lambat laun, Greta mendapat dukung banyak pihak. Mereka turut menyerukan kepedulian pada bumi yang kian mengkhawatirkan, yang terancam oleh polusi, eksploitasi alam, dan perilaku konsumsi manusia tak bertanggung jawab.

Aksi Gretta menggglobal dan dinamai Climate Strike, dan disebut-sebut sebagai kampanye peduli perubahan iklim terbesar di dunia. Gerakan ini meluas ke berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Ratusan orang yang tergabung dalam Kampanye Jeda untuk Iklim beraksi di Balaikota Jakarta, Jumat siang kemarin (27/11/2020).

Para demonstran menyuarakan keprihatinan terhadap pemerintah yang dinilai masih abai dalam menerapkan kebijakan pro-lingkungan. Salah satunya terkait kebijakan energi yang masih mengandalkan bahan bakar fosil. Juga soal kebakaran hutan yang terus berulang. Di sisi lain, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia rentan dampak kenaikan permukaan air laut sebagai akibat perubahan iklim.