Puluhan pengungsi dan pencari suaka dari berbagai negara seperti, Afganistan, Iraq, Sri Lanka, dan Pakistan, menggelar unjuk rasa di depan kantor Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) Jakarta. Mereka meminta kepastian diberangkatkan ke negara tujuan suaka.
“UNHCR telah melupakan kami. Menjadi pengungsi bukan kriminal,” kata salah satu pengungsi asal Afganistan di depan kantor perwakilan UNHCR di Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021. Ratusan pencari suaka berdemo menuntut kepastian hunian, atau diberangkatkan ke negara ketiga seperti Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat.
Mereka sudah tinggal di shelter hunian sementara di Indonesia sejak beberapa tahun lalu. Hingga kini nasib mereka belum jelas. Para pencari suaka itu menilai UNHCR dan International Organization for Migration (IOM) tidak memperdulikan mereka.
Tak jelasnya nasib para pengungsi yang berharap dikirim ke negara tujuan menyebabkan beberapa dari pencari suaka kesulitan makan. Belum lagi adanya pembatasan ruang gerak mereka di sini.
Beberapa jam para imigran menyampaikan aspirasinya, aparat kepolisian membubarkan mereka karena menyebabkan kerumunan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di tengah penyebaran virus Covid-19.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pencari suaka asal Afghanistan membawa anaknya saat polisi akan membubarkan unjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Polisi mengamankan salah seorang pencari suaka asal Afghanistan dalam rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Para pencari suaka asal Afghanistan berunjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Para pencari suaka asal Afghanistan berunjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pencari suaka asal Afghanistan membawa tulisan "Kami Dilupakan" saat unjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pencari suaka asal Afghanistan menunjukkan tanda perdamaian dengan tangannya saat berunjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pencari suaka asal Afghanistan meneriakkan kata "keadilan" usai ditangkap polisi dalam unjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Polisi menangkap salah satu pencari suaka asal Afghanistan dalam unjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Polisi membubarkan unjuk rasa pencari suaka asal Afghanistan di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pencari suaka asal Afghanistan berbaring dengan anaknya di jalan saat polisi membubarkan unjuk rasa di depan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Aksi menuntut kejelasan status penempatan pencari suaka di negara tujuan tersebut dibubarkan polisi karena memicu kerumunan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.