Anggaran pembangunan MRT Jakarta Fase 2 meningkat dari Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun. Kenaikan itu dipicu lonjakan harga rata-rata bahan baku material yang lebih dari 50% sejak 2018.
Lonjakan harga bahan baku terjadi karena pasca-pandemi Covid-19 terjadi krisis rantai pasok global dan permintaan yang tinggi. "Benar ada peningkatan," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim kepada wartawan di Head Office MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Selasa (20/9).
Selain itu, membengkaknya biaya proyek juga akibat kelangkaan semikonduktor, inflasi dipicu perang Rusia-Ukraina, tingginya harga energi, dan jumlah stasiun yang lebih banyak dibandingkan MRT Jakarta Fase 1.
Estimasi Rp 22,6 triliun, Silvia mengatakan, dibuat pada 2018. Ketika itu jalurnya dari Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat sampai Kampung Bandan, Jakarta Utara. Deponya pun berada di Kampung Bandan.
Namun, rencana itu berubah. Lokasi depo pindah menjadi di Ancol. Panjang jalur yang hanya 7,8 kilometer (km), berubah menjadi dua jalur, yaitu fase 2A 6,3 km dan 2B 6 km.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja menaiki tangga setinggi 15 meter saat mengawasi pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja mengawasi pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja mengawasi pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja mengawasi pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja melintasi proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja mengamati pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja mengawasi pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa, (20/9). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menyatakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 alami peningkatan yang sebelumnya Rp 22,6 triliun menjadi Rp 25,3 triliun.