Harga BBM Naik, Jumlah Penumpang MRT dan Kereta Api Bertambah

Andi M. Arief
20 September 2022, 17:46
Petugas mengecek kereta MRT Ratangga di Depo MRT Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Petugas mengecek kereta MRT Ratangga di Depo MRT Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022).

PT MRT Jakarta memproyeksikan rekor rata-rata penumpang baru pada September 2022. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 pada Maret 2020.

Dalam paparan MRT Jakarta, kenaikan jumlah penumpang tersebut disebabkan oleh naiknya bahan bakar minyak atau BBM pada awal September 2022. Presentasi peningkatan jumlah penumpang mencapai 8,5% pada hari kerja jika dibandingkan sebelum kenaikan BBM menjadi 72.947 orang per hari.

"Rata-rata pengguna MRT per hari sebelum kenaikan BBM adalah 61.014, sedangkan setelah kenaikan BBM adalah 63.339 dengan rata-rata peningkatan 3,8%," seperti tertulis dalam paparan MRT Jakarta, Selasa (20/9).

Sementara itu, jumlah penumpang MRT pada akhir pekan naik 4% menjadi 44.213 orang per hari. Sebelum harga BBM naik, rata-rata penumpang MRT mencapai 42.417 orang per hari.

Selain MRT, jumlah penumpang kereta api jarak jauh pun meningkat pasca kenaikan harga BBM. Angka pelanggan harian pada 4-10 September 2022 tercatat naik 3% dibandingkan pekan sebelumnya dari 81.882 penumpang per hari menjadi 84.782 per hari.

Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia, Joni Martinus, mengatakan kereta dinilai oleh masyarakat lebih efisien dibandingkan kendaraan pribadi. Joni mencontohkan satu perjalanan kereta api dapat menggantikan fungsi 160 mobil atau 560 sepeda motor.

Di samping itu, emisi yang dihasilkan kereta api jauh lebih kecil dibandingkan mobil maupun pesawat terbang. Berdasarkan temuan Kementerian Perhubungan, emisi yang dihasilkan dalam perjalanan dengan mobil maupun pesawat terbang lima kali lebih besar dibandingkan perjalanan dengan kereta api.

Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris via Our World in Data, menyatakan bahwa emisi setara CO2 per penumpang per km pada kereta adalah 41 gram, sepeda motor 103 gram, dan mobil 192 gram. Artinya, perjalanan kereta dengan 1.120 penumpang hanya menghasilkan 45.920 gram CO2 per km atau jauh lebih rendah dibanding sepeda motor sebanyak 115.360 gram CO2 dan mobil sebanyak 215.040 gram CO2.

 Adapun jumlah pengguna KRL Commuterline mulai kembali tumbuh pada tahun ini. Menurut laporan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), rata-rata jumlah pengguna KRL Commuterline mencapai 538.537 orang per hari sejak awal Januari hingga Agustus 2022.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...