Gojek dan Grab Berebut Pasar Keuangan

Untuk menyasar pasar keuangan, Grab mendirikan Grab Financial Group pada Maret 2018. Unit bisnis ini berfokus mengembangkan tiga layanan yakni pembayaran, perlindungan, dan pinjaman.

Head of Financial Services Grab Ankur Mehrotra menyebutkan, peluang pasar bisnis keuangan ini 20 kali lebih besar dibanding layanan berbagi tumpangan (ride-hailing). Sebab, ada sekitar 438 juta orang yang tidak memiliki rekening bank di wilayah cakupan Grab, yakni Asia Tenggara.

Kendati peluang pasarnya besar, Grab menyasar lebih banyak konsumen dengan menyediakan beragam layanan di Asia Tenggara. “Kami berbicara tentang 20 kali bisnis berbagi tumpangan, dalam hal peluang pasar,” kata Ankur dikutip dari Kr-Asia beberapa waktu lalu.

Startup asal Singapura ini pun bekerja sama dengan banyak perusahaan. Di antaranya Kasikornbank Pcl dari Thailand, Mastercard, dan mendapat tambahan modal dari pemeringkat kredit konsumen asal Irlandia, Experian.

Pada awal 2019, Grab juga menggandeng ZhongAn Technologies International Group Limited untuk membentuk joint venture marketplace asuransi digital di Asia Tenggara. “Peluncuran platform asuransi ini bagian dari komitmen kami untuk menjadi everyday superapp terkemuka di Asia Tenggara,” kata President of Grab Ming Maa, pada Januari lalu.

(Baca: Grab Bidik Jadi Bank Digital di Singapura)

Perusahaan penyediaan layanan on-demand ini juga dikabarkan menjajaki kolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran asal Tiongkok Ant Financial (Alipay) dan dari Amerika Serikat (AS) Paypal. Kerja sama ini untuk memperkuat layanan keuangan Grab lewat Grab Financial Group.

Grab Ventures (Grab)

Di seberang, upaya memperkuat layanan keuangan juga sempat disampaikan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim. “Sekarang lah evolusi GoPay dan layanan keuangan,” kata dia saat meluncurkan logo baru Gojek, yang diberi nama Solv.

Nadiem pernah menyebutkan, total transaksi atau Gross Transaction Value (GTV) di platform-nya mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 126 triliun pada 2018. Pencapaian itu naik 13,5 kali dibanding 2016.

Head of Corporate Communication GoPay Winny Triswandhani mengatakan, sekitar setengah dari transaksi di platform Gojek menggunakan layanan pembayaran dari GoPay. Transaksi di luar layanan aplikasi Gojek juga tercatat tumbuh 25 kali sepanjang tahun lalu.

GoPay juga bekerja sama dengan lebih dari 300 yayasan dan masjid untuk menyediakan layanan donasi digital. “Donasi melalui GoPay naik 400 kali dari Juli 2018 hingga Juni 2019,” kata Winny.

Yang terbaru, Gojek menggandeng perusahaan asuransi teknologi alias insurance technology (insurtech), Pasar Polis untuk merilis GoSure. Fitur itu hadir dalam versi beta dan baru menawarkan produk asuransi perjalanan kepada pengguna.

Pada 2017, kedua perusahaan ini telah meluncurkan layanan asuransi untuk mitra pengemudi yang diberi nama GoProteksi. Agustus tahun lalu, PasarPolis memperoleh pendanaan seri A dari Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.

Konten Digital Jadi Pasar Baru yang Diperebutkan

Konten digital seperti gim melalui ponsel pintar (mobile games) hingga video streaming merupakan layanan ketiga yang bakal dijajaki Gojek dan Grab. Gojek merilis GoGames dengan tiga fitur, yakni isi ulang (top-up), televisi, dan resep bermain gim.

Berdasarkan data Mobile Marketing Association (MMA), ada 60 juta pemain gim di Indonesia tahun lalu. Jumlahnya diperkirakan mencapai 100 juta pada 2020.

Head of GoGames Timothius Martin mencatat, pertumbuhan top up gim menggunakan GoPay hingga 40 % per bulan sejak 2018. Namun ia mengaku bahwa transaksi bukan target utama perusahaan.

Gojek juga memperkenalkan platform video streaming, GoPlay pada Juni lalu. Layanan ini dikembangkan sejak awal 2018.

(Baca: Saingi GoFood, Grab Perkuat Tim Riset Terkait GrabFood di Indonesia)

Seperti Netflix yang memproduksi sendiri beberapa tayangannya, beberapa konten yang muncul melalui GoPlay nantinya diproduksi secara internal melalui GoStudios. Beberapa film yang didukung oleh GoStudios seperti Kulari ke Pantai, Keluarga Cemara, Buffalo Boys, Kucumbu Tubuh Indahku, Aruna dan Lidahnya, serta 27 Steps of May.

Sedangkan Grab sudah merilis Grab Daily sejak pertengahan tahun lalu. Melalui fitur ini, decacorn itu menyediakan beragam konten. Hasil kerja sama dengan Yahoo misalnya, Grab menghadirkan berita terkini hingga jadwal pertandingan olahraga di Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Ada pula ulasan restoran atau pusat perbelanjaan terdekat. Bahkan, pengguna dapat bermain gim sederhana, mengisi polling tentang suatu hal yang menarik hingga kuis kepribadian melalui fitur ini.

Terkait video streaming, Grab menggandeng perusahaan layanan video on demand (VoD) Hooq. Layanan ini dirilis pada Kuartal I 2019 di Indonesia dan Malaysia.

Melihat bagaiamana gencarnya kedua perusahaan menjaring pendanaan baru, pertaruangan Gojek dan Grab mungkin tidak berhenti pada ketiga layanan ini. Gojek dan Grab selalu berpacu dalam setiap lintasan.

Halaman: