Penetrasi jaringan internet tetap pita lebar atau fixed broadband di Tanah Air dianggap masih minim dan belum merata. Terlebih, upaya pemerataan infrastruktur kini terkendala oleh pandemi Covid-19.

Terbukti, berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU), jumlah pelanggan layanan internet tetap di Indonesia tercatat masih lebih rendah dari Vietnam dan Thailand. Layanan fixed broadband masih terpusat di sejumlah wilayah perkotaan, sementara daerah perdesaan dan kawasan terpencil jarang tersentuh jaringan internet tetap.

Salah satu faktor yang turut mempengaruhi tingkat penetrasi infrastruktur jaringan di Indonesia terkait kemudahan investasi di bidang telekomunikasi. Pada dasarnya, perlu pembagian wilayah pembangunan infrastruktur bagi pelaku bisnis secara merata. Dengan demikian, tak ada kelebihan persediaan kabel optik di satu wilayah dan kekurangan di wilayah lain.

Direktur Utama Lintasarta Arya Damar, salah satu pelaku bisnis di industri infrastruktur telekomunikasi, memaparkan sejumlah strategi dalam mengembangkan bisnis sekaligus mendorong industri telekomunikasi di Tanah Air hadir merata di seluruh penjuru negeri, di tengah tantangan pandemi Covid-19. 

Simak wawancaranya berikut ini:

Bagaimana perkembangan ekspansi fiber optic di sejumlah daerah?

Pada tahun 2021, Lintasarta telah melakukan pengembangan mulai dari perluasan fiber optic di 235 kota, penambahan kapasitas network Metro-E, penambahan jumlah transponder serta penambahan jumlah HUB di dua lokasi. Sepanjang tahun 2021, Lintasarta melakukan ekspansi memperluas jangkauan fiber optik ke 36 daerah di Indonesia. Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi lokasi ke-235 yang pembangunan fiber optiknya rampung dilaksanakan.

Dengan ekspansi tersebut, diharapkan akan berdampak pada peningkatan layanan Lintasarta yang lebih prima. Hal ini sejalan dengan kebutuhan industri di mana koneksi jaringan dengan bandwidth yang tinggi dan kualitas menjadi prasyarat utama.

Sementara pada 2022, perluasan jaringan fiber optic terus akan dilakukan, sejalan dengan komitmen Lintasarta untuk terus memperluas jangkauan fiber optic agar dapat menjangkau sampai dengan kota/kabupaten di Indonesia. Diperluasnya jangkauan fiber optik tersebut, diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam pelaksanaan program transformasi digital dengan memberikan akses konektivitas berkecepatan tinggi. Hal ini, merupakan bagian dari solusi Lintasarta yang terintegrasi mulai dari konektivitas hingga layanan teknologi informasi lainnya.

Bagaimana pengaruh perluasan fiber optic bagi kinerja keuangan perusahaan?

Dengan perluasan jangkauan yang terus dilakukan, Lintasarta dapat memberikan dukungan lebih baik bagi kelancaran bisnis pelanggan yang terdiri dari berbagai segmen industri seperti pemerintahan, bisnis keuangan, rantai pasok (supply chain), dan lainnya melalui layanan yang lebih baik dan stabil. Lintasarta akan terus meningkatkan komitmen dalam melakukan perluasan cakupan fiber optik, sehingga di masa depan dapat menghubungkan lebih banyak kota/kabupaten di Indonesia.

Bagaimana kerja sama dengan pemain di industri telekomunikasi untuk meningkatkan skala bisnis

Sebagai perusahaan solusi teknologi, komunikasi dan informasi (ICT), Lintasarta akan terus memberikan dukungan dalam pelaksanaan digitalisasi di Indonesia. Kami menyadari untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan.

Bagaimana perkembangan bisnis Lintasarta selama masa pandemi Covid-19?

Lintasarta sebagai perusahaan solusi di Indonesia yang bergerak di bidang informasi, komunikasi, dan teknologi membukukan pertumbuhan laba bersih lebih dari 20% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan usaha tercatat naik sekitar 30%, dan EBITDA naik dengan pertumbuhan sekitar 30% dari tahun sebelumya.

Apa saja faktor pemicu perubahan kinerja dari tahun ke tahun, terutama saat pandemi?

Perolehan kinerja Lintasarta sepanjang tahun 2021 didorong oleh beberapa pengembangan pada aktivitas korporat yang dilakukan, baik dari sisi pemasaran, pengembangan infrastruktur, serta produk dan solusi. Untuk pengembangan infrastruktur, Lintasarta telah melakukan beberapa hal di antaranya, perluasan fiber optic, penambahan kapasitas jaringan Metro-E, penambahan jumlah transponder, serta penambahan jumlah HUB.

Untuk aktivitas produk dan solusi, Lintasarta melakukan beberapa peningkatan aktivitas, mulai dari pengembangan add on Layanan Anti DDOS sebagai tambahan solusi Internet Lintasarta, meningkatkan kapasitas, dan memperluas target pasar, serta meningkatkan kualitas layanan data center.

Pada 2021, Lintasarta juga meluncurkan branding dan website baru untuk layanan cloud dengan nama Cloudeka, peluncuran infrastruktur baru layanan cloud berdasarkan platform hyperscaler, implementasi managed security operation center serta pengembangan managed service IT operation.

Strategi bisnis dalam meningkatkan pangsa pasar? Inovasi apa saja yang dilakukan?

Kami menyadari bahwa fokus konsumen harus menjadi hal utama bagi kami dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan yang terdiri dari berbagai segmen industri dan pemerintahan. Melalui berbagai produk dan layanan Lintasarta akan mendukung transformasi digital. Hal ini tentu akan mendukung Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara sehingga menjadi daya tarik investasi.

Dalam upaya mendukung perkembangan bisnis dan disesuaikan juga dengan kebutuhan pelanggan yang semakin kompleks, Lintasarta terus melakukan inovasi, salah satunya ialah dengan menghadirkan berbagai solusi industri yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan proses bisnis korporasi ataupun peningkatan pelayanan kepada publik.

Solusi Industri merupakan layanan yang secara spesifik disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk berbagai segmen seperti finansial, pemerintah, rantai pasok, layanan kesehatan melalui Owlexa, maupun layanan pengelolaan lainnya. Layanan dalam bentuk solusi industri tersebut berjalan di atas layanan berbasis infrastruktur Lintasarta, seperti Connectivity (Internet, Metro-E, SD Wan), Data Center, Cloud dan Security.

Solusi industri vertikal yang fokus pada masing-masing bisnis pelanggan tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelanggan dan sebagai salah satu tujuan dari transformasi digital yaitu, meningkatnya profitabilitas bisnis yang ditunjang dengan berbagai digital touchpoint. Solusi industri yang kami miliki seperti E-KYC untuk finance, SKOTA untuk government dan Smart Campus untuk sektor pendidikan maupun solusi-solusi vertical lainnya diharapkan mampu menjadi gain creator yang dapat mendukung pelanggan dalam mencapai tujuannya dimana akan ada nilai tambah yang diperoleh pada bisnis existing-nya.

Rencana ekspansi perusahaan di masa mendatang?

Kami akan terus berekspansi ke berbagai produk Lintasarta, termasuk meningkatkan penetrasi jaringan fiber optic yang lebih luas di wilayah Indonesia. Kehadiran fiber optic tersebut tentu akan berdampak pada layanan Lintasarta. Untuk pelanggan, hal ini dapat meningkatkan pelayanan dalam jaringan kecepatan tinggi dan stabil. Sehingga, ini memenuhi kebutuhan pelanggan akan bandwidth yang tinggi dengan meningkatnya kebutuhan aplikasi di pelanggan di era digitalisasi.

Kami akan mengutamakan kebutuhan pelanggan, dengan menjangkau lebih banyak lagi pelanggan di berbagai kota/kabupaten di Indonesia, sehingga mampu menghadirkan layanan baru di atas jaringan berkecepatan tinggi yang sudah dibangun seperti layanan teknologi informasi dan solusi bagi industri.