Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, perlu ada standar operasional prosedur atau SOP dan kepemimpinan yang jelas untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungan BUMN.
“Aturan main yang jelas, SOP dalam business process diperlukan untuk mencegah korupsi. Namun, SOP baik tanpa kepemimpinan yang baik, percuma,” kata Erick Thohir dalam unggahan di akun Twitter miliknya, @erickthohir, Selasa (28/6).
Menurut Erick Thohir, pemimpin tanpa SOP akan melahirkan korupsi, karena mempunyai kekuasaan penuh. Sebaliknya, SOP yang bagus tanpa ada kepemimpinan, juga percuma.
Erick Thohir mencontohkan kasus yang terjadi di PT Garuda Indonesia. Dua hal itu tidak berjalan beriringan, sehingga menyebabkan terjadinya kasus dugaan korupsi yang kini ditangani Kejaksaan Agung.
Dalam video pendek yang diposting di Twitternya, Erick Thohir mengatakan, setelah bersih-bersih Garuda Indonesia, tercapai restrukturisasi. Namun, setelah restrukturisasi, roda bisnis Garuda Indonesia tidak boleh lagi seperti sediakala.
“Tidak mungkin habis restructuring, business as usual, itu tidak boleh, nanti terulang lagi. Habis ini, kita harus disiplin dengan business model yang kita punya, perbaiki SOP dan kepemimpinan,” kata Erick Thohir.
Oleh karena itulah, kata Erick Thohir, Kementerian BUMN bersinergi dengan KPK dan Kejaksaan dalam proses bisnis BUMN.
Contohnya di Garuda Indonesia, dulu beli pesawat, sekadar beli tidak ada business plan sama sekali. Sekarang hal seperti itu tidak boleh terulang kembali.
“Sejak awal kami juga bersinergi dengan KPK, Kejaksaan Agung, dan BPKP untuk menjadikan Garuda Indonesia profesional, transparan, dan akuntabel,” ujar Erick Thohir.
(Tim Riset Katadata)