Jokowi Puji Erick Thohir soal Pemberantasan Korupsi di BUMN

Biro Pers Sekretariat Presiden / Laily Rachev
Presiden Joko Widodo tiba di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Selasa (16/08/2022). Presiden menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2022 dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke-77 dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022.
Penulis: Hadi S
18/8/2022, 19.13 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pemberantasan korupsi yang terjadi pada badan usaha milik negara (BUMN). Hal itu diungkapkan Jokowi dalam pidatonya saat sidang tahunan MPR, DPR dan DPD, Selasa (16/8/2022).

Pernyataan Jokowi kemudian diunggah Menteri BUMN Erick Thohir melalui akun Instagram pribadinya, @erickthohir. “Dalam pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI 2022, Presiden @jokowi menyatakan korupsi besar BUMN telah berhasil dibongkar,” tulis Erick, dikutip Kamis (19/8/2022).

Pada unggahannya itu, Erick juga menyertakan cuplikan pidato Jokowi dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD 2022. Presiden menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tetap menjadi prioritas utama dalam pemerintahannya. “Korupsi besar di Jiwasraya, Asabri, dan Garuda, berhasil dibongkar dan pembenahan total telah dimulai,” tegas Jokowi dalam video tersebut.

Menanggapi hal itu, Erick pun memastikan komitmen penegakan hukum di lingkungan BUMN. Sebagaimana disampaikan Kepala Negara, menurut Erick, tindakan atas kasus korupsi bukan sekadar memenjarakan pelaku yang terlibat. Namun, bagaimana menciptakan sistem dan integritas yang bagus. Hal itu merupakan bagian dari transformasi BUMN sebagai model korporasi negara yang sehat.

“BUMN sehat dapat berkontribusi untuk masyarakat dan negara,” kata Erick.

Terkait pembenahan di Jiwasraya dan Asabri, Erick menegaskan, proses pembenahan perusahaan-perusahaan asuransi milik negara itu sudah hampir menyeluruh. “Dan bukti sekarang yang terbaru adalah Garuda. Di mana proses hukumnya terjadi dan proses restrukturisasi terjadi,” ungkapnya.

Menurut Erick, “bersih-bersih” di lingkungan BUMN bukan hanya tentang penangkapan koruptor. Yang terpenting adalah upaya memperbaiki sistem yang ada di perusahaan-perusahaan BUMN, serta Kementerian BUMN. “Ini bukan hanya program penangkapan, tetapi juga harus bisa menyelamatkan, merestrukturisasi dan sebuah solusi yang baik untuk kita semua,” ujarnya.

(Tim Riset Katadata)